Kamis, 04 Desember 2014

Ustaz Yusuf Mansur: Jaga Akidah, Toleransi Bukan Berarti Pakai Atribut Natal



Dai kondang Ustaz Yusuf Mansur, mengingatkan umat Islam untuk tetap menjaga akidah dalam bertoleransi saat perayaan natal yang sebentar lagi akan dilaksanakan umat Nasrani. 

"Bukanlah juga sikap intoleran ketika kita memilih tidak ikut mengucapkan. Kan ga harus juga mengucapkan. Banyak cara lain," ujarnya mewanti-wanti. "Misal, telepon kawan yang Kristiani, 'makan-makan yuuukkk...', di hari Natalnya mereka. Ini lebih cakep. Ga ada urusan sama akidah, dan gak jadi panjang." kata Ustaz Yusuf Mansur melaui akun Twitternya, Kamis (4/12/2014).

Saran lain, senyumlah kepada mereka yang merayakan Natal. Saat bertemu, ucapkan... "Wuih, asyik. Makasih ya. Jadi bisa ikut libur, he he he. Rencana ke mana niiiy...?" Dia melanjutkan, "perasaan kejaga, emosi kejaga, pertemanan kejaga, akidah pun, kejaga. Banyak cara." kata pengasuh Ponpes Daarul Quran ini.

Ia juga merasa miris lantaran karena ekonomi umat sedang diuji, akhirnya kawan-kawan sesama Muslim, yang sedang bekerja di tempat-tempat publik, terpaksa pakai atribut Natalan. "Menurut saya, ini bukan bentuk toleransi juga. Sangat cukup kita tidak mengganggu umat lain. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Jangan sampai begini," ujarnya.

Ia melanjutkan, saat mereka kebaktian, tidak mengapa menjaga mereka kebaktian. Bila tugasnya memang sekuriti, misalnya. Tapi, lanjut dia, tidak perlu juga memakai topi Natalan.

Pun ketika datang hari Nyepi bagi umat Hindu ia memberi saran. "Perlu ga sih misalnya kita memakai atribut pakaian Hindu? Cukup kita jangan berisik, jangan mengganggu. Hormati mereka yang lain, hargai mereka yang lain, tapi please, jangan berusaha jadi mereka. Mereka adalah mereka. Kita adalah kita. Di urusan lain, kembali sama-sama." tandasnya. (SI Online)

0 komentar:

Posting Komentar