Minggu, 22 Maret 2015

Ribuan Manusia Peringati 10 Tahun Syahidnya Syaikh Ahmad Yassin


Pada hari ahad (23/03/2014) kemarin, diperkirakan 150 ribu warga Baza berkumpul memadati lapangan Saraya. Warga yang merupakan anggota dan simpatisan Harakah Muqowwamah Al Islamiyyah (HAMAS) tidak saja orang tua dan pemuda tapi juga diramaikan wanita dan anak-anak.
Saraya Square terletak di jantung pusat kota Gaza. Warga yang sangat antusias berbondong-bondong dan menghijaukan Saraya Square dengan membawa bendera hijau bertuliskan kalimat tauhid, "Laa ilaha illaLloh". Juga nampak bendera HAMAS, bendera negara Mesir dan Suriah. Mereka merayakan acara Mahrajan.
Mahrajan adalah acara festival yang diadakan gerakan HAMAS untuk mengenang wafatnya Syekh asy Syahid Ahmad Yassin yang ke-10 tahun. Beliau adalah pendiri sekaligus petinggi gerakan HAMAS. Beliau adalah tokoh mujahidin Palestina yang cacat dan selalu berkursi roda dengan usia tuanya. Dan dibunuh Israel saat selepas sholat Shubuh melalui cara dibom dengan roket.
Dibangun panggung besar dengan foto besar syekh Ahmad Yassin, juga para syuhada HAMAS lainnya seperti Abdul Aziz ar Rantisi, Sholah Syuhada, Nizar Rayyan, Yahya Ayyash, Ahmad Ja'bari, Ibrahim Maqadma, Said Syiam (menlu Hamas) dan Abu Syanab. Kebanyakan mereka mendapatkan syahid dengan cara dibom roket oleh tentara Israel.
Kita semua jadi saksi bahwa kematian mereka adalah karena mereka membela kehormatan Islam dan Palestina, salah satu bagian bumi Syam dimana terdapat Masjid Al Aqsha yang menjadi titik Mi'rajnya Rasululloh sholallohu 'alaihi wa sallam. Semoga Alloh menggolongkan mereka kedalam barisan syuhada dan menempatkan mereka di SyurgaNya tertinggi, Jannatul Firdaus. Allohummarzuqny bi syahadah fii sabilika ya Robb!

Sambutan PM Palestina dari HAMAS, Ismail Haniyah

Dalam kata sambutan yang berkobar-kobar, tegas dan penuh semangat, Ismail Haniyah mampu membangkitkan semangat warga Gaza yang hadir, termasuk Abdullah Onim, saksi mata yang melaporkan berita ini. Ismail Haniyah menyampaikan sambutannya dengan diselingi pekik takbir yang membahana oleh masyarakat Gaza. Walau fatahat dunya lan na'tarifa bi Isroil (walau dunia terbnuka untuk Palestina namun kami tidak akan mengenal yang namanya Israel).
"Sesungguhnya pembebasan Palestina dan masjid Al Aqsho bukan dengan perjanjian damai atau pembagian wilayah dengan Israel produk John Kerry dan Obama, pembebasan Palestina dan masjid Al Aqsho bukan dengan syarat mengakui keberadaan Negara yahudi Israel akan tetapi dengan muqawamah (lawan,perlawanan) dan demi Alloh, jihad bukanlah teroris akan tetapi itulah satu-satunya cara menjaga citra agama Islam, itulah satu-satunya cara mengambil kembali tanah palestina yang dirampas oleh Israel dan itulah satu-satunya cara untuk membebaskan masjid Al Aqsho as Syarif, kiblat pertama umat Islam diseluruh dunia." tegas beliau
Dengan semangat yang membara, PM Palestina Ismail Haniyah memberikan risalah kepada pejabat Palstina dengan kata : "Kami tidak berambisi jabatan dan kursi dan kami tidak memperdulikan akan jabatan dan posisi, aqulu lahum khudhu kulla manasib khudhu kulla karasi, wabqu lana alwathan (saya tegaskan kepada mereka, ambilah semua ambisi dan posisi yang kalian cari, ambilah semua jabatan dan kursi yang kalian mau, tinggalkanlah kami dengan Negara Palestina, biarkan kami membela Negara Palestina," ujar PM Palestina Ismail Haniya sambil diiringi takbir berkumandang seakan menggoyangkan bumi Syam Gaza Palestina.

Apa Kabar Pejuang Palestina?

"Jika Negara lain bertanya, apa kabar dengan pejuang Palestina? Beliau juga menambahkan bahwa pejuang palestina khusus Brigade Izzuddin Al Qossam dalam keadaan baik-baik saja, kami akan selalu membuat taktik dan dan selalu membuat strategi yang baru untuk tetap berhadapan, berperang dengan Israel, yang namanya Tel Aviv ibukota Israel akan selalu kami serang dan menjadi sasaran utama bagi pejuang Palestina," teriak Ust.Ismail Haniya.
Kemudian beliau menyeru warga Gaza: "Jangan sekali-kali mengeluh wahai rakyat Gaza dan rakyat Palestina yang saya cintai, kalian selalu ada didalam hati saya, saya cinta kalian wahai rakyat Palestina, adapun hingga saat ini kita masih hidup didalam kondisi terkepung oleh Israel, ya ini bagian dalam dari cobaan dalam berjuang, cobaan dalam memperjuangkan tanah Palestina dan masjid Al Aqsha, perjuangan suci pasti selalu diterpa cobaan, tidak ada cobaan bukan namanya perjuangan."
PM Palestina ini prihatin akan kondisi krisis yang masih berlangsung di Suriah dan Mesir.
“Dalam mimbar ini saya katakan kepada media dan seluruh dunia,“ sambung Ust.Ismail Haniyah, “Bahwa tidak ada kaitan dengan rakyat Gaza atas apa yang terjadi di Mesir, kami hanya menghimbau agar pintu Rafah di buka. Dan kami tidak terlibat atas peperangan yang terjadi di Suriah akan tetapi kami sangat prihatin atas pembantaian yang terjadi di Suriah, kami mengutuk pembunuhan yang dilakukan kepada rakyat yang ada di Suriah.”

Pesan petinggi Jihad Islami.

Dalam peringatan 10 tahun wafatnya Asy Syahid Syekh Ahmad Yasin,tidak hanya pihak Hamas yang memadati menghijaukan lapangan Saraya Square, akan tetapi Brigade Saraya Al Quds juga hadir diacara tersebut. Pimpinan Jihad Islami bidang politik saat diwawancara, berpesan bahwa Hamas dan Jihad Islami tetap bersatu dan inilah salah satu cermin bahwa kita harus bersatu, jangan berpecah belah karena musuh kita ada didepan mata yaitu Yahudi Israel, tegas Muhammad Alhindy.
Penulis menghimbau kepada rakyat Indonesia khususnya kaum muslimin di Indonesia agar senantiasa mendoakan rakyat Palestina yang saat ini kondisi mereka sedang di puncak krisis akibat pemblokiran akses oleh pihak Israel sehingga bantuan kemanusiaan tidak diperbolehkan masuk kewilayah Gaza. (voa-islam)

0 komentar:

Posting Komentar