Jumat, 27 Maret 2015

Habib Rizieq Balikkan Logika Sesat Pemimpin Kafir Lebih Baik dari Muslim



Saat ini dikembangkan kalimat-kalimat yang menyesatkan, misalnya kalimat "lebih baik pemimpin kafir asal jujur dan adil dari pada pemimpin muslim korup dan khianat" atau "lebih baik pemimpin kafir asal cerdas dan pekerja keras daripada pemimpin muslim bodoh dan pemalas". Kalimat-kalimat seperti itu sangat berbahaya karena mengandung unsur pendangkalan akidah, penyesatan umat dan pembodohan masyarakat. 

"Kalau ini kita biarkan, nanti akan lahir lagi kalimat yang lebih bahaya, misalnya "lebih baik punya suami kafir asal setia daripada suami muslim yang khianat". Ini kan bahaya karena haram hukumnya menikah dengan orang kafir," Demikian dijelaskan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq dalam ceramahnya beberapa waktu lalu di Bogor, Jawa Barat.

"Bahkan bisa lebih bahaya lagi, anak-anak muda yang kurang ilmu agama nanti bisa mengatakan "lebih baik jadi orang kafir asal kaya daripada muslim tapi miskin"Innalillahi wainna ilai rojiun," tambahnya.

Menurut Habib Rizieq, kalimat-kalimat tersebut tidak akan muncul kecuali didalam hatinya ada kebencian kepada Islam. "Kenapa kalau orang kafir dikasih sifat yang bagus-bagus sementara yang muslim sifatnya jelek-jelek?. Kalau mereka tidak benci Islam kenapa kalimatnya tidak dibalik? "Lebih baik pemimpin muslim asal jujur dan adil daripada pemimpin kafir korup dan khianat," kata Habib Rizieq.

"Mereka kira orang kafir semua bagus kali, padahal orang kafir yang brengsek itu banyak. Itu yang punya pabrik miras, diskotik, yang jadi bandar narkoba kelas kakap, itu banyak orang kafir," ujarnya.

Dijelaskannya, selama ini media tidak adil, jika ada pejabat muslim yang korupsi beritanya ramai se-Indonesia, ada pejabat muslim korupsi milyaran beritanya geger terus diulang. "Tapi giliran orang kafir yang jauh lebih parah, misalnya kasus BLBI, yang namanya Samsul Nursalim itu orang kafir bawa lari duit rakyat Indonesia ratusan Triliun. Orangnya malah bebas tidak ditangkap bahkan tetap bisa ketawa-ketawa," jelas Habib Rizieq.

Ia mengatakan tersebut bukan dalam rangka membela pejabat muslim yang korup, namun ia tidak rela gara-gara oknum pejabat muslim yang korup lalu semua pejabat muslim dianggap jelek semua, padahal pejabat muslim yang jujur, bersih, cerdas, itu jauh lebih banyak.

Selanjutnya, Habib Rizieq menilai kalimat-kalimat tersebut adalah perbandingan yang tidak adil. Seharusnya seimbang, jika yang bagus bandingkan dengan yang bagus, sebaliknya yang jelek bandingkan dengan yang jelek. 

"Tapi sejelek-jeleknya orang Islam walaupun ia banyak dosa selama ada iman didadanya, selama dia tidak murtad, maka imannya yang lemah tersebut akan mengeluarkan dia dari api neraka dan masuk ke dalam syurga. Sedangkan orang kafir, sebaik apapun dia, apalagi jelek, mati dalam kekafiran maka akan masuk kedalam neraka kekal didalamnya," pungkas Habib Rizieq. (SI Online)

Minggu, 22 Maret 2015

Kata-kata Mutiara Syeikh Ahmad Yasin



Almarhum tidak cuma pantas dikenang kegigihannya dalam melakukan perlawanan terhadap penjajah Israel. Ucapannya pun tak bisa dilupakan. Banyak di antara pernyatannya yang sangat menggugah Aksi barbar dilakukan oleh Israel ba’da Shubuh hari Senin (22/3) lalu. Tiga rudal melesat dari sebuah helikopter, menghancurkan tubuh renta pimpinan spiritual Hamas, Syeikh Ahmad Yasin. 

Serangan itu adalah upaya kesekian kali untuk mengakhiri hidup figur kharismatik yang saban hari tak bisa lepas dari kursi roda itu. Tanggal 6 September 2003, rudal juga pernah ditembakkan ke arah Syeikh Yasin. Saat itu almarhum hanya luka tangan kanannya. 

Kita ikhlaskan Syeikh Ahmad Yasin menemui syahid. Insya Allah akan muncul Ahmad Yasin Ahmad Yasin berikutnya. “Hamas akan terus tumbuh, mengakar tidak saja di Palestina dan dunia Arab, bahkan di dunia,” ujarnya suatu saat. 

Kata-katanya yang menggugah akan terus dikenang para pejuang Islam. Di antaranya adalah sebagai berikut: 

Sesungguhnya aku, seorang tua yang lemah, tidak mampu memegang pena dan menyandang senjata dengan tanganku yang sudah mati (lumpuh). Aku bukan seorang penceramah yang lantang yang mampu menggemparkan semua tempat dengan suaraku (yang perlahan ini)

Aku tidak mampu untuk kemana-mana tempat untuk memenuhi hajatku kecuali jika mereka menggerakkan (kursi roda)-ku

Aku, yang sudah beruban putih dan berada di penghujung usia. Aku, yang diserang pelbagai penyakit dan ditimpa bermacam-macam penderitaan

Adakah segala macam penyakit dan kecacatan yang tertimpa ke atasku turut menimpa bangsa Arab hingga menjadikan mereka begitu lemah. Adakah kalian semua begitu, wahai Arab, kalian diam membisu dan lemah, ataukah kalian semua telah mati binasa

Adakah hati kalian tidak bergelora melihat kekejaman terhadap kami sehingga tiada satu kaumpun bangkit menyatakan kemarahan karena Allah. Tiada satu kaumpun (di kalangan kalian) yang bangkit menentang musuh-musuh Allah yang telah mengobarkan perang antarbangsa ke atas kami dan menukarkan kami daripada golongan mulia yang dianiaya dan dizhalimi kepada pembunuh dan pembantai yang ganas. (Tidak adakah yang mau bangkit menentang musuh-musuh) yang telah berjanji setia untuk menghancurkan dan menghukum kami

Tidak malukah ummat ini terhadap dirinya yang dihina sedangkan padanya ada kemuliaan. Tidak malukah negara-negara ummat ini membiarkan penjajah Zionis dan sekutu antarabangsanya tanpa memandang kami dengan pandangan yang mampu mengesat air mata kami dan meringankan beban kami

Adakah kekuatan-kekuatan ummat ini, pasukan tentaranya, partai-partainya, badan-badannya, dan tokoh-tokohnya tidak mau marah karena Allah dengan kemarahan sebenarnya lalu mereka keluar beramai-ramai sambil menyerukan, “Ya Allah, perkuatkanlah saudara-saudara kami yang sedang dipatah-patahkan, kasihanilah saudara-saudara kami yang lemah ditindas dan bantulah hamba-hambamu yang beriman!”

Adakah kalian tidak memiliki kekuatan berdoa untuk kami? Seketika nanti kalian akan mendengar mengenai peperangan besar ke atas kami dan ketika itu kami akan terus berdiri dengan tertulis di dahi kami bahwa kami akan mati berdiri dan berdepan dengan musuh, bukan mati membelakang (dalam keadaan melarikan lari) dan akan mati bersama-sama kami, anak-anak kami, wanita-wanita, orang-orang tua, dan pemuda-pemuda

Kami jadikan di kalangan mereka sebagai kayu bakar buat ummat yang diam dalam kebodohan! Janganlah kalian menanti hingga kami menyerah atau mengangkat bendera putih kerana kami telah belajar bahwa kami tetap akan mati walaupun kami berbuat demikian (menyerah). Biarkan kami mati dalam kemuliaan sebagai mujahid

Jika kalian mau, marilah bersama-sama kami sedaya mungkin. Tugas membela kami terpikul di bahu kalian. Kalian juga sepatutnya menyaksikan kematian kami dan menghulurkan simpati. Sesungguhnya Allah akan menghukum siapa saja yang lalai menunaikan kewajiban yang diamanahkan

Dan kami berharap kepada kalian supaya jangan menjadi musuh yang menambah penderitaan kami. Demi Allah, jangan menjadi musuh kepada kami wahai pemimpin-pemimpin ummat ini, wahai bangsa ummat ini".
 

Tentang nasib rakyat Palestina, Syeikh Ahmad Yasin memberi 2 alternatif: menyerah atau terus melawan. Kalau rakyat Palestina mau hidup di bawah penjajahan Israel, maka pilihannya menyerah. Bila mengharap kemerdekaan dan kehidupan mulia di kemudian hari, pilihannya hanya melawan. 

"Perlawanan ini tidak terbatas. Karena musuh kita (Israel) menyerang dengan segala bentuk senjata tank, pesawat tempur, helikopter, roket, dan lainnya. Maka sekarang mengapa kita harus tunduk untuk membatasi cara kita melawan?

Kita yang seharusnya membatasi senjata yang akan kita gunakan tergantung kemampuan dan kondisi riil di lapangan. Mereka membunuh di titik kelemahan kita, dan kita merespons pada titik kelemahan mereka.

Mengapa mereka hidup aman di Tel Aviv, Haifa, Ramlah dan lain-lainnya, sementara kita terus diserang. Maka tidak ada rumusan aman bagi mereka selama kita tidak hidup aman dan manusiawi".
 

Sebuah wawancara di Majalah Al-Mujtama’ Kuwait dalam peringatan 15 tahun Hamas memperlihatkan bagaimana sikap Syeikh Ahmad Yasin terhadap upaya perdamaian yang selama ini sering digembar-gemborkan banyak pihak. Hal itu hanya bentuk kekalahan “banci” yang justru akan melenyapkan hak-hak fundamental bangsa Palestina. 

"Kita harus mengetahui bahwa operasi-operasi jihad dan perlawanan telah memberikan bangsa Palesina haknya untuk eksis dan membela diri, dimana Israel tidak mengakui eksistensi kita sebelumnya. Dari Oslo, mereka (Israel) mengakui otonomi pasca Intifadhah I, dan sekarang mengakui negara Palsetina. Bahkan partai Likud yang dulu tidak mengakui Palestina sama sekali, sekarang mengakui negara Palestina, walau tanpa bentuk.

Kita (bangsa Palestina) maju jauh (dari kondisi dulu) dan musuh mundur, karena operasi-operasi jihad dan resistensi. Mereka menginginkan kita menghentikan operasi-operasi ini untuk memecah tekad bangsa untuk hidup merdeka.

Negeri kita dijajah dan ingin kita bebaskan. Kita tidak menghabisi bangsa Yahudi atau orang selain kita, tetapi yang kita inginkan adalah negara Islam di atas negeri dan hak kita.

Banyak sudah tokoh-tokoh Hamas yang syahid, Imad Aqil, Yahya Ayyash, Muhyiddin Syarif, bahkan anak-anak di bawah umur yang terjun ke medan perang dengan gagah berani. Di mata Syeikh Ahmad Yasin, kesyahidan mereka tidak membuat spirit juang bangsa Palestina kendor dan buyar.

Ketika Ayyash syahid, arsitek-arsitek lain tumbuh bagai jamur. Gugurnya pejuang tidak membuat jihad ini berhenti. Ketika satu pejuang syahid, seribu pejuang baru muncul, dan ini fadhillah buat ummat ini hingga perjuangan terus berlanjut hingga hari kiamat. Kemenangan terwujud atau mati syahid.

Generasi pejuang sekarang ini antri untuk mempersembahkan jiwa dan raganya di jalan jihad, walau perjalanan masih panjang. Memang jalan penuh dengan bahaya dan kematian syahid adalah jalan menuju kemenangan.

Hamas siap untuk mempersembahkan setiap hari bom syahid sampai 20 tahun ke depan. Kini Palestina menunggu generasi masa depan yaitu jail al-tahrir (generasi pembebas).

Tidak ada kekuatan dunia yang dapat mematahkan perlawanan Intifadhah. Tidak Amerika, tidak Israel, dan tidak ada kekuatan dunia yang dapat memadamkan perlawanan.

Penjajah akan lenyap, insya Alloh, dalam rentang waktu dua atau tiga dekade mendatang.
 (iwanwe.blogspot.com)

Surat Terakhir Syeikh Ahmad Yassin untuk Para Pemimpin Arab


Ini adalah salinan dan terjemahan surat terakhir yang dibuat oleh Syekh Ahmad Yassin dikutip dari knrp.org. Surat ini ditujukan untuk para pemimpin Arab yang akan menggelar konferensi. Tapi sayang, surat ini belum sempat ia sampaikan. Syahid lebih dulu menjemputnya pada tahun 2004. Konferensi Liga Arab juga batal.

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu

Pernyataan bahwa kemenangan dunia Islam tergantung pada Arab adalah tanggung jawab besar yang terpikul di pundak Anda semua yang telah dipercaya oleh Allah untuk melayani umat, sekarang, juga di masa mendatang. Dan Rosululloh SAW bersabda, Alloh SWT akan menanyakan pada orang-orang yang diberi kepercayaan dan tanggung jawab apakah sudah ditunaikan kewajibannya. Dengan memberdayakan kekuatan yang Anda miliki untuk melayani masa depan negara-negara Islam, musuh-musuh Allah telah bersatu untuk memerangi umat ini.

Di hadapan Anda sekalian sekarang ada tantangan, dan rakyat Anda menanti resolusi yang akan dihasilkan nanti. Mereka menunggu resolusi untuk masalah pokok di Timur Tengah: Palestina. Saya berharap konferensi yang akan berlangsung nanti setuju dan mendukung rakyat Palestina yang terus berjihad sampai kemenangan yang telah ditentukan Alloh.
Karena itu saya memohon untuk mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini:

Pertama: Tanah Palestina adalah milik Arab. Tanah Islam secara paksa telah dirampas oleh Yahudi Zionis dan itu hanya bisa direbut kembali dengan kekuatan. Palestina adalah tanah wakaf yang tidak bisa diserahkan, walaupun hanya satu inchi, untuk itu kamu bersedia melakukan segalanya.

Kedua: Jihad di Palestina adalah hak asasi rakyat Palestina. Dan juga diwajibkan bagi seluruh Muslim, laki-laki dan perempuan. Untuk memerangi ketidakadilan, terorisme yang dilakukan musuh-musuh Allah. Rakyat Palestina menolak untuk dipisahkan dari orang-orang Arab dan kaum Muslimin di seluruh dunia. Kami berharap konferensi yang akan dilakukan menghasilkan posisi yang jelas bagi perjuangan rakyat Palestina.

Ketiga: Rakyat kami yang sedang berjuang melawan penjajah, sudah sepatutnya mendapat dukungan dari para pemimpin umat. Rakyat kami butuh dukungan ekonomi, setelah iblis Israel menghancurkan mata pencarian dan kemakmuran kami. Rakyat kami juga butuh dukungan militer, keamanan, medis, moral, diplomatik, dan segala dukungan untuk menolong jihad. Rakyat Palestina berharap bantuan dari konferensi ini.

Keempat: Kami memohon jangan lagi membina hubungan baik dengan musuh dan menutup kedutaan, kantor, konsulat atau perwakilan dagang Israel di mana pun berada. Kami mendesak Anda semua untuk aktif memboikot dan menghentikan hubungan kooperatif dengan mereka.

Kelima: Umat ini mmebutuhkan segala bantuan untuk mengakhiri agresi musuh di Palestina. Saya percaya, waktunya akan datang seperti yang telah Allah janjikan, bersabarlah dan jangan berpecah belah.

Keenam: Masjid al Aqsa, memohon dengan sangat pada kalian untuk diselamatkan dari penghancuran Zionis.

Ketujuh: Terakhir, kami juga meminta kepada kalian untuk membantu rakyat Irak mengusir penjajah Amerika dari tanahnya. Seperti yang telah dilakukan oleh rakyat Irak, mendukung kami membebaskan Palestina.

Para pemimpin yang terhormat, ini semua yang aku harapkan dari Anda. Seperti yang telah diperintahkan Rosululloh SAW, agar kita saling menasihati. Saya memohon kepada Alloh agar Anda dipersatukan untuk membela agamanya dan membawa umat menuju keadaan yang lebih baik.

Dari saudaramu


Ahmad Ismail Yassin

(dakwatuna.com)

Ribuan Manusia Peringati 10 Tahun Syahidnya Syaikh Ahmad Yassin


Pada hari ahad (23/03/2014) kemarin, diperkirakan 150 ribu warga Baza berkumpul memadati lapangan Saraya. Warga yang merupakan anggota dan simpatisan Harakah Muqowwamah Al Islamiyyah (HAMAS) tidak saja orang tua dan pemuda tapi juga diramaikan wanita dan anak-anak.
Saraya Square terletak di jantung pusat kota Gaza. Warga yang sangat antusias berbondong-bondong dan menghijaukan Saraya Square dengan membawa bendera hijau bertuliskan kalimat tauhid, "Laa ilaha illaLloh". Juga nampak bendera HAMAS, bendera negara Mesir dan Suriah. Mereka merayakan acara Mahrajan.
Mahrajan adalah acara festival yang diadakan gerakan HAMAS untuk mengenang wafatnya Syekh asy Syahid Ahmad Yassin yang ke-10 tahun. Beliau adalah pendiri sekaligus petinggi gerakan HAMAS. Beliau adalah tokoh mujahidin Palestina yang cacat dan selalu berkursi roda dengan usia tuanya. Dan dibunuh Israel saat selepas sholat Shubuh melalui cara dibom dengan roket.
Dibangun panggung besar dengan foto besar syekh Ahmad Yassin, juga para syuhada HAMAS lainnya seperti Abdul Aziz ar Rantisi, Sholah Syuhada, Nizar Rayyan, Yahya Ayyash, Ahmad Ja'bari, Ibrahim Maqadma, Said Syiam (menlu Hamas) dan Abu Syanab. Kebanyakan mereka mendapatkan syahid dengan cara dibom roket oleh tentara Israel.
Kita semua jadi saksi bahwa kematian mereka adalah karena mereka membela kehormatan Islam dan Palestina, salah satu bagian bumi Syam dimana terdapat Masjid Al Aqsha yang menjadi titik Mi'rajnya Rasululloh sholallohu 'alaihi wa sallam. Semoga Alloh menggolongkan mereka kedalam barisan syuhada dan menempatkan mereka di SyurgaNya tertinggi, Jannatul Firdaus. Allohummarzuqny bi syahadah fii sabilika ya Robb!

Sambutan PM Palestina dari HAMAS, Ismail Haniyah

Dalam kata sambutan yang berkobar-kobar, tegas dan penuh semangat, Ismail Haniyah mampu membangkitkan semangat warga Gaza yang hadir, termasuk Abdullah Onim, saksi mata yang melaporkan berita ini. Ismail Haniyah menyampaikan sambutannya dengan diselingi pekik takbir yang membahana oleh masyarakat Gaza. Walau fatahat dunya lan na'tarifa bi Isroil (walau dunia terbnuka untuk Palestina namun kami tidak akan mengenal yang namanya Israel).
"Sesungguhnya pembebasan Palestina dan masjid Al Aqsho bukan dengan perjanjian damai atau pembagian wilayah dengan Israel produk John Kerry dan Obama, pembebasan Palestina dan masjid Al Aqsho bukan dengan syarat mengakui keberadaan Negara yahudi Israel akan tetapi dengan muqawamah (lawan,perlawanan) dan demi Alloh, jihad bukanlah teroris akan tetapi itulah satu-satunya cara menjaga citra agama Islam, itulah satu-satunya cara mengambil kembali tanah palestina yang dirampas oleh Israel dan itulah satu-satunya cara untuk membebaskan masjid Al Aqsho as Syarif, kiblat pertama umat Islam diseluruh dunia." tegas beliau
Dengan semangat yang membara, PM Palestina Ismail Haniyah memberikan risalah kepada pejabat Palstina dengan kata : "Kami tidak berambisi jabatan dan kursi dan kami tidak memperdulikan akan jabatan dan posisi, aqulu lahum khudhu kulla manasib khudhu kulla karasi, wabqu lana alwathan (saya tegaskan kepada mereka, ambilah semua ambisi dan posisi yang kalian cari, ambilah semua jabatan dan kursi yang kalian mau, tinggalkanlah kami dengan Negara Palestina, biarkan kami membela Negara Palestina," ujar PM Palestina Ismail Haniya sambil diiringi takbir berkumandang seakan menggoyangkan bumi Syam Gaza Palestina.

Apa Kabar Pejuang Palestina?

"Jika Negara lain bertanya, apa kabar dengan pejuang Palestina? Beliau juga menambahkan bahwa pejuang palestina khusus Brigade Izzuddin Al Qossam dalam keadaan baik-baik saja, kami akan selalu membuat taktik dan dan selalu membuat strategi yang baru untuk tetap berhadapan, berperang dengan Israel, yang namanya Tel Aviv ibukota Israel akan selalu kami serang dan menjadi sasaran utama bagi pejuang Palestina," teriak Ust.Ismail Haniya.
Kemudian beliau menyeru warga Gaza: "Jangan sekali-kali mengeluh wahai rakyat Gaza dan rakyat Palestina yang saya cintai, kalian selalu ada didalam hati saya, saya cinta kalian wahai rakyat Palestina, adapun hingga saat ini kita masih hidup didalam kondisi terkepung oleh Israel, ya ini bagian dalam dari cobaan dalam berjuang, cobaan dalam memperjuangkan tanah Palestina dan masjid Al Aqsha, perjuangan suci pasti selalu diterpa cobaan, tidak ada cobaan bukan namanya perjuangan."
PM Palestina ini prihatin akan kondisi krisis yang masih berlangsung di Suriah dan Mesir.
“Dalam mimbar ini saya katakan kepada media dan seluruh dunia,“ sambung Ust.Ismail Haniyah, “Bahwa tidak ada kaitan dengan rakyat Gaza atas apa yang terjadi di Mesir, kami hanya menghimbau agar pintu Rafah di buka. Dan kami tidak terlibat atas peperangan yang terjadi di Suriah akan tetapi kami sangat prihatin atas pembantaian yang terjadi di Suriah, kami mengutuk pembunuhan yang dilakukan kepada rakyat yang ada di Suriah.”

Pesan petinggi Jihad Islami.

Dalam peringatan 10 tahun wafatnya Asy Syahid Syekh Ahmad Yasin,tidak hanya pihak Hamas yang memadati menghijaukan lapangan Saraya Square, akan tetapi Brigade Saraya Al Quds juga hadir diacara tersebut. Pimpinan Jihad Islami bidang politik saat diwawancara, berpesan bahwa Hamas dan Jihad Islami tetap bersatu dan inilah salah satu cermin bahwa kita harus bersatu, jangan berpecah belah karena musuh kita ada didepan mata yaitu Yahudi Israel, tegas Muhammad Alhindy.
Penulis menghimbau kepada rakyat Indonesia khususnya kaum muslimin di Indonesia agar senantiasa mendoakan rakyat Palestina yang saat ini kondisi mereka sedang di puncak krisis akibat pemblokiran akses oleh pihak Israel sehingga bantuan kemanusiaan tidak diperbolehkan masuk kewilayah Gaza. (voa-islam)

Mengenang Syeikh Ahmad Yasin, Pendiri dan Tokoh Spiritual Hamas



Sheikh Ahmed Ismail Yassin (bahasa Arab: الشيخ أحمد ياسين) dilahirkan di desa Al Jaurah, pinggiran Al-Mijdal, selatan Jalur Gaza (sekarang dekat Ashkelon di Israel). Tanggal lahirnya tak diketahui secara pasti: menurut paspor Palestinanya, ia lahir pada 1 Januari 1929, namun ia telah menyatakan sebenarnya telah lahir pada 1938. Sedangkan sumber Palestina mendaftarkan tahun lahirnya ialah 1937. Saat masih kanak-kanak, ia dan keluarganya telah dipaksa menjadi pengungsi yang diakibatkan oleh perang dengan Zionis Israel pada tahun 1948.
Ayahnya bernama Abdullah Yassin. Ia menjadi anak yatim ketika berusia tiga tahun.  Ia memiliki empat saudara laki-laki dan dua saudara perempuan. Dia dan seluruh keluarganya melarikan diri ke Gaza dan  menetap di Kamp al-Shati, setelah desa tempat kelahirannya dicaplok  tentara Israel selama Perang Arab-Israel pada 1948.

Syekh Ahmad Yasin datang ke Gaza sebagai seorang pengungsi. Menginjak usia 12 tahun, ia mengalami kelumpuhan total, setelah bermain gulat dengan kawannya Abdullah al-Khatib.  Lehernya sempat diplester selama 45 hari. Namun, ia harus mengalami kelumpuhan seumur hidup.

Sejak kecil Syekh Ahmad Yasin berjiwa bijak, sabar, dan tabah. Ia tak menceritakan kalau tubuhnya mengalami luka seperti itu karena ulah temannya, al-Khatib. Semua itu dilakukannya, semata-mata karena tak ingin hubungan persaudaraan antara keluarganya dengan keluarga teman yang telah melukainya retak. Ia hanya mengaku terluka ketika sedang bermain lompat katak di sekolahnya.

Meski kondisi fisiknya tak seperti orang normal, karena lumpuh, semangat belajarnya sangat tinggi. Ia sebenarnya diterima sekolah di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Namun, kondisi kesehatannya yang memburuk membuatnya terpaksa harus belajar di rumah.

Ia adalah seorang kutu buku. Minatnya pada ilmu filsafat, agama, politik, sosiologi, dan ekonomi membuatnya menjadi seorang tokoh. Masyarakat Gaza pun menjulukinya sebagai salah seorang pembicara atau orator tebaik di Jalu Gaza. Syekh Ahmad Yasin pun dipercaya untuk menyampaikan khutbah mingguan, setelah shalat Jumat. 

Sebagai seorang orator yang hebat, ceramahnya seakan mampu ‘’menyihir’’ dan membuat masyarakat di Gaza terpana. Tak heran jika setiap kali tampil berpidato atau berceramah massa menyemut mengelilinginya. Karier pertamanya adalah menjadi guru  bahasa Arab pada sekolah dasar di Rimal, Gaza.

Awalnya, kepala sekolah SD itu, Mohammad al-Shawa tak yakin, Ahmad Yasin bisa diterima para siswa untuk mengejar, karena kondisi fisiknya. Namun, secara mengejutkan, ia justru mampu menarik perhatian para siswa karena cara mengajarnya yang luar biasa. Mengajar murid-muridnya dengan hati dan keikhlasan membuatnya menjadi guru idola.
Yassin mendirikan Hamas - al-Harakatul Muqawwamatul Islamiyah - dengan rekannya Abdel Aziz al-Rantissi dan Khaled Meshal pada tahun 1987. Sheikh Ahmed adalah seorang tuna netra dan juga seorang paraplegic akibat kecelakaan olahragapada masa muda-nya sehingga dia harus menggunakan kursi roda sepanjang sisa hidupnya. Ia merupakan pejuang Intifadhahmujahid dakwah yang berjuang menegakkan Islamdan qiyadah/pemimpin Palestina.
Beliau memiliki ‘izzah/ kemuliaan sehingga disegani dan dicintai kawan, ditakuti lawan dalam hal ini penjajah Zionis Israel.
Sebagai tokoh spiritual dan qiyadah dalam perjuangan, Syekh Ahmad Yasin banyak memberikan keteladanan bagi pengikutnya dan rakyat Palestina, juga bagi umat Islam yang rindu syahid di jalan Allah.
Dalam suatu khutbahnya, Syekh Ahmad Yasin pernah berkata: Umat ini tidak akan pernah memiliki kemuliaan dan meraih kemenangan kecuali dengan Islam. Tanpa Islam tidak pernah ada kemenangan. Kita selamanya akan selalu berada dalam kemunduran sampai ada sekelompok orang dari umat ini yang siap menerima panji kepemmpinan yang berpegang teguh kepada Islam, baik sebagai aturan, prilaku, pergerakan, pengetahuan, maupun jihad. Inilah satu-satunya jalan. Pilih Allah atau binasa!
Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS: Al-Imran/3: 126).
Bekerja sebagai guru Bahasa Arab dan Tarbiyah Islamiyah, kemudian bertugassebagai khatib dan guru di masjid-masjid Gaza. Dalam masa penjajahan, dia menjadi khatib paling populer di kalangan masyarakat Jalur Gaza karena kekuatan argumennya dan keberaniannya dalam al haq (kebenaran). Beliau menjadi ketua perhimpunan Islam di Jalur Gaza.
Pada tahun 1983, Syaikh Ahmad Yasin ditangkap rezim Imperialis Israel atas tuduhan memiliki senjata, membentuk pasukan militer dan menyerukanpelenyapan eksistensi negara Yahudi. Karenanya, beliau dihadapkan ke mahkamah militer Israel dan divonis 13 tahun penjara.
Pada tahun 1985, beliau dibebaskan dalam rangka pertukaran tahanan antara pihak rezim Imperialis Israel dengan PFLL (Front Rakyat untuk PembebasanPalestina) – Pimpinan Umum, setelah mendekam 11 bulan dalam penjara rezimImperialis Israel.
Bersama para aktivis perlawanan islam (islamiyun) Palestina, beliau mendirikanorganisasi perlawanan, Gerakan Perlawanan Islam ”Hamas” – Palestina, di JalurGaza pada tahun 1987.
Pada akhir bulan Agustus 1988, militer Imperialis Israel menyerbu rumah kediaman beliau di Gaza. Mereka melakukan pengeledahan dan mengancammembuangnya di atas kursi roda yang beliau duduki sehari-hari ke Libanon.
Pada malam hari tanggal 17 Mei 1989, rezim Imperialis Israel kembalimenangkap Syaikh Ahmad Yasin berserta ratusan aktivis Gerakan Hamas, dalam rangka upaya menghentikan perlawanan bersenjata yang terjadi ketika itudengan mengambil bentuk serangan dengan menggunakan as silah al abyadh(senjata putih), yakni selain senjata api terhadap serdadu-serdadu Israel, wargaYahudi serta penculikan terhadap agen-agen Israel.
Pada tanggal 16 Oktober 1991, mahkamah militer Imperialis Israel mengeluarkan keputusan dengan memvonis Syaikh Ahmad Yasin berupa penjara seumur hidup ditambah 15 tahun, setelah disodorkan daftar tuduhan sebanyak sembilan item.Di antaranya seruan (provokasi) penculikan dan pembunuhan terhadap serdadu-serdadu Imperialis Israel, pendirian Gerakan Hamas beserta sayap militer dan dinas keamanannya.
Di samping menderita kelumpuhan total, Syaikh Ahmad Yasin juga menderita beberapa penyakit lain. Di antaranya, kebutaan di mata kirinya dan lemah pandangan di mata kanannya akibat penyiksaan yang beliau alami saat menjalanipenyidikan, menderita radang telinga cukup kronis, alergi paru-paru, beberapapenyakit dan peradangan dalam dan usus. Kondisi penahanan yang buruk yangdialami Syaikh Ahmad Yasin menyebabkan merosotnya kondisi kesehatannya,sehinggga harus dipindahkan ke rumah sakit beberapa kali. Kondisi kesehatanSyaikh Ahmad Yasin terus menurun akibat penahanan dan tidak adanyapelayanan kesehatan yang memadai.
Pada tanggal 13 Desember 1992, sekelompok sukarelawan berani mati (fida’i)dari Brigade Izzuddin al Qassam menculik seorang serdadu militer ImperialisIsrael. Brigade Izzuddin al Qassam menuntut pelepasan serdadu Israel tersebutdengan kompensasi pembebasan Syaikh Ahmad Yasin dan beberapa tawanan dipenjara rezim Imperialis Israel, di antara mereka ada sedang menderita sakit,orang lanjut usia serta beberapa tawanan Arab yang ditangkap militer ImperialisIsrael di Lebanon. Namun pihak Imperialis Israel menolak tuntutan tersebut,bahkan balik melancarkan serangan ke lokasi penahanan serdadu Israel tersebut,sehingga menyebabkan kematiannya serta kematian komandan kesatuan penyerangan pasukan Imperialis Israel dalam penyerangan tersebut, sebelumsyahidnya para pahlawan sukarelawan berani mati di dalam rumah yang berlokasidi desa Beir Nebala, dekat Jerusalem.
Rabu pagi, tanggal 1 Oktober 1997, Syaikh Ahmad Yasin dibebaskan berkat perjanjian yang berlangsung antara Jordania dan rezim Imperialis Israel, dengan kompensasi penyerahan dua agen (antek) Zionis yang tertangkap di Jordansetelah mereka gagal dalam upaya pembunuhan terhadap Khalid Misy’al,Kepala Biro Politik Hamas di Amman.
Senin, 22 Maret 2004, pesawat-pesawat tempur milik Israel, membidik seorangtua yang didorong di atas kursi roda, usai menunaikan Shalat Subuh di sebuah masjid di Desa el-Sobra, Gaza. Dengan melepaskan tiga rudal dari pesawat heli itu, pemimpin dan pendiri Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Syeikh AhmadYasin (1936-2004), ditembak secara biadab oleh pasukan Zionis Israel. Ikut menjadi korban meninggal dunia lainnya adalah Mukmin Al-Yazori (28 tahun),Amer Ahmad Abdul ‘Al (25 tahun), Rateb Abdurrahman Al-‘Alon (52 tahun),Khumaes Sami Mushtahi (32 tahun), Rabe Abdul Hayyi Abdul Al (15 tahun) dan empat lainnya yang belum diketahui identitasnya. Sementara ada 16 lainnya terluka, di antarannya dua anak Syeikh Yasin, Abdul Hamed dan Abdul Ghani serta seorang pemuda lagi dari keluarga Zaqut. (dari berbagai sumber)

Sabtu, 21 Maret 2015

Kisah Para Pemimpin Penghafal Alquran



Mereka memimpin dengan hati. Dicintai rakyat. Hafal Alquran.
Malam baru saja membungkus Gaza. Hari itu 29 Juli 2014. Selepas Isya jalanan sudah senyap. Pada rumah-rumah di Gaza City itu warga menikmati malam. Menonton siaran televisi. Bersenda gurau dengan sanak saudara. Beberapa bahkan sudah ke peraduan. 

Jalanan hening itu tiba-tiba terkoyak. Dan itu datang dari langit. Dua pesawat tempur Israel meraung di angkasa. Itu F-16 milik Angkatan Udara Israel, yang punya presisi tinggi membidik korban dari ketinggian awang. Di langit kota yang sunyi itu, suara pesawat tempur ini terdengar seperti kabar tentang kematian. 

Dan ajal itu terasa seperti mengincar dari atap rumah. Pada malam yang gelap gulita itu, puluhan helikopter Apache milik Israel menyemut di Cakrawala. Orang-orang bergidik di dalam rumah. Menunggu sang maut jatuh ke mana. Rumah yang mana. Memilih siapa. Di tengah kenggerian itu, tiba-tiba mendesing suara dari langit. Rudal Israel mulai berpesta. 

Lalu? 

Darrrrrrrr..... Sebuah rudal menghantam kamp pengungsian As-Syathi di kota itu. Meluncur dari pesawat yang menakutkan itu, dituntun teknologi canggih, inilah rudal paling tolol dari negeri Israel. Yang dihantam itu adalah gubuk reyot. Entah kenapa para serdadu zionis itu yakin gubuk itu milik Ismail Haniya, pemimpin Hamas yang menjadi target si rudal. 

Warga mulai berhamburan. Banyak juga yang bertahan. Gemetar mendengar kenggerian itu. Sepanjang malam itu, militer Israel memuntahkan begitu banyak rudal dari langit. Dan begitu banyak pula yang salah sasaran. Menghabisi rumah penduduk sipil. 

Hujan kematian dari langit itu baru berhenti menjelang subuh. Sejumlah burung besi itu balik kanan. Meninggalkan langit Gaza. Meninggalkan kota yang porak-poranda. Bergelimang darah. Meninggalkan kematian. Tapi tamatkah riwayat orang yang disasar ratusan rudal yang menghujam kota itu? 

Tidak!

Esok harinya, mantan Perdana Menteri Palestina itu tampil ke muka umum. Ismail Haniya selamat. Jangankan rudal, serpihan pun tak mengores badannya. Ia lolos dari malam jahanam itu. Pada serangan yang susul menyusul itu, rumahnya memang hancur. Tapi Haniya dan keluarga tak di situ. 

Dan dengarlah kata-katanya yang menggetarkan ini.  “Kediamanku tidaklah lebih bernilai daripada rumah anak-anak bangsa kami. Pemboman 'batu' itu tidak memecahkan tekad kami dan kami akan terus bertahan hingga mendapat kebebasan," ujarnya lantang.

Rumah Haniya memang hancur total. Perabot rumah, televisi, kursi, dan dipan tempat dia mengaso sudah hancur berantakan. Namun harta berharganya tetap utuh, sebuah kitab suci Alquran, yang selama ini selalu menuntun semangat. Menuntun segenap hidupnya. 

***

Bagi warga Palestina, Haniya memang bukan sekedar pemimpin belaka. Tapi juga sebuah contoh. Tentang perjuangan yang datang dari hati. Dan tentang hidup yang jauh dari kemewahan. Rumah yang dihancurkan serdadu Israel itu sungguh sederhana. Di rumah itu dia biasa bersantap beralas tikar. Dipan tempat mengaso juga sederhana, bahkan tak empuk. 

Kesederhanaan itulah yang membuat rakyat Palestina jatuh cinta. Dia didaulat menjadi Perdana Menteri Palestina menyusul kemenangan Hamas pada Pemilu 2006. Dia adalah panduan dalam berjuang, sekaligus contoh dalam menjalankan perintah agama. 

Haniya adalah salah satu contoh langka pemimpin negara yang hapal Quran. Bukan satu dua surat, tapi 30 juz Quran sudah bersemayam di ingatannya.

Dan kecintaan Haniya pada Quran datang dari masa kecilnya. Dari keluarganya yang saleh. Bukan hanya dia, anggota keluarganya pun diajak mencintai setiap ayat dari kitab suci Al-Quran. 

Sebuah fenomena langka memang, menjadi Hafiz sekaligus pemimpin negara. Bahkan di tanah Arab, sosok pemimpin penghapal Quran seperti dia, masih sangat jarang. 

Dari segelintir pemimpin seperti Haniya itu, kita juga mengenal nama Mohammad Mursi Issa Ayyat dan Salman Bin Abdul Aziz. Mursi adalah Presiden Mesir pengganti Husni Mubarrak. Sementara Salman diangkat menjadi Raja baru Arab Saudi menggantikan kakaknya Abdullah bin Abdul Aziz. 

Baik Mursi maupuan Salman adalah para penghapal Quran, yang menjadi pemimpin negara.

Kecintaan Mursi pada Quran juga sudah bersemi semenjak belia. Sedari kecil dia bercita-cita menjadi hafiz. Dan itulah sebabnya Alquran selalu hidup dalam benak, dalam seluruh hidupnya. Baginya, Alquran adalah teman setia, yang kapan saja dapat dibaca tanpa harus memegang teks. 

Dan kesetiaan pada Quran itu juga menghinggapi istrinya.  Naglaa Ali Mahmoud, nama sang istri, juga dikenal sebagai hafizah, penghafal Alquran. Keluarga ini dikenal taat dalam menjalankan perintah agama. 

Sementara Raja Salman adalah anggota keluarga kerajaan yang sudah tersohor karena menghafal Quran. Lantunan ayat-ayat sucinya kerap terdengar dari Masjid suci umat Islam, Masjidil Haram. 

Kecintaan Salman tak terbatas pada menghapal Quran. Lewat Prince Salman Prize for Quran Memorization, raja baru Saudi ini sudah menularkan kebiasaan menghapal Quran itu kepada generasi muda. 

“Kepada kalian, anak-anakku, tugas besar terhadap agama kalian, maka setelah kalian pulang, kembali ke Quran untuk panutan merupakan keharusan,” pesan Pangeran Salman kepada anak-anak peserta lomba hafiz pada suatu ketika. 

Pria yang lahir di Riyadh, 31 Desember 1935 itu memang sangat senang melihat anak-anak penghafal Alquran. Dia telah jatuh hati pada Alquran sejak kecil. Pangeran Salman bahkan telah hafal suluruh isi kitab suci umat muslim itu sejak belia. Dia merayakan keberhasilan pada 22 Juli 1945. Saat usianya masih sepuluh tahun.

***

Mursi, Haniya, dan Raja Salman menjadi contoh hidup kecintaan umat Nabi Muhammad pada ayat-ayat suci Alquran. Sayang, hiruk pikuk politik meminggirkan sejumlah pemimpin dari panggung nasional.  

Mursi yang memperoleh amanah lewat jalan damai itu dipaksa mundur dari  jabatannya. Pemerintahannya direnggut paksa kudeta militer. Presiden Mursi hanya  bisa bertahan satu tahun. 

Menjabat sebagai presiden, Mursi harus bekerja keras membenahi pemerintahan Mesir. Keputusan paling mengejutkan datang ketika Mursi membuka blokade Mesir atas pengaruh Israel ke jalur Gaza, Palestina. Tindakan yang tak pernah dilakukan sepanjang sejarah Mesir.

Tak pelak langkah ini mendapat sorotan luar biasa dunia internasional. Mursi adalah orang pertama yang melakukannya, bahkan secara terbuka memastikan bahwa dia sungguh membenci Israel.

Ditakuti negeri tetangga seperti Israel, Mursi justru digulingkan dari dalam negeri. Secara resmi Menteri Pertahanan Mesir Abdel Fattah al Sisi mengumumkan kudeta. Kudeta itu dilakukan, begitu alasan si menteri,  demi mencegah perang saudara.

Jika Mursi dipaksa turun tahta, Perdana Menteri Palestina,  Ismail Haniya turun tahta secara damai. Sukarela mundur pada Juni 2014, Haniya ingin memberi kesempatan pada Perdana Menteri Palestina baru sebagai simbol rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas, dua kekuatan yang sama-sama ditakuti Israel. 

Meski sudah menepi dari panggung kekuasaan, Haniya masih memiliki daya bagi perjuangan Palestina. Daya yang menular pada jutaan rakyat negeri itu. Itulah sebabnya Haniya diincar, pada malam jahanam itu. (dream.co.id)

Salman bin Abdulaziz, Raja Saudi Pecinta Quran



Pria itu tampak sumringah. Sebuah senyum dia lempar dari atas panggung. Menyapa bocah-bocah yang duduk manis di ruang pertemuan itu. Dengan ramah pria berjubah emas itu menyapa, “Assalamualaikum.”
Anak-anak yang sudah lama menunggu pun menjawab. “Alaikumsalam.” Mereka kembali diam. Menunggu pria yang tengah berbunga-bunga di atas panggung itu untuk meneruskan kata-katanya.
“Saya senang ini dirayakan untuk menghormati kelompokn anak-anak yang membawa Alquran ke dalam hati mereka, yang tunduk pada kebahagiaan, ketenangan, kebaikan, dan berkah bagi mereka yang tetap berpegang dan bekerja dengan Alquran,” demikian pria bersorban itu membuka pidato.
Pria di atas panggung itu adalah Salman Bin Abdulaziz. Pangeran Kerajaan Arab Saudi. Dan pidato itu dia sampaikan saat menutup lomba hafalan Alquran bertajuk “Prince Salman Prize for Quran Memorization”, yang pada 2010 itu sudah digelar sebanyak 12 kali.
“Kepada kalian, anak-anakku, tugas besar terhadap agama kalian, maka setelah kalian pulang, kembali ke Quran untuk panutan merupakan keharusan,” pesan Pangeran Salman untuk anak-anak peserta lomba kala itu.
***
Pria yang lahir di Riyadh, 31 Desember 1935 itu memang sangat senang melihat anak-anak penghafal Alquran. Pangeran Salman telah jatuh hati pada Alquran sejak kecil. Bahkan telah hafal suluruh isi kitab suci umat Muslim itu sejak belia. Dia merayakan keberhasilan menghafal Alquran pada 22 Juli 1945. Saat usianya masih sepuluh tahun.
Masa kecil Pangeran Salman memang lekat dengan lingkungan religius. Dia mulai menuntut ilmu di Princes School, Riyadh. Sebuah sekolah yang didirikan keluarga kerajaan untuk para pangeran Saudi. Di sekolah itu, Salman ditempa dengan ilmu agama dan ilmu-ilmu umum lainnya.
Setelah tumbuh dewasa, Pangeran Salman mulai diberi kepercayaan duduk di kursi pemerintahan. Jabatan awal yang dia emban adalah Wakil Gubernur Riyadh. Posisi itu dia jabat selama setahun, sejak 1954. Salman kemudian menyandang gelar Gubernur di Ibukota Saudi itu pada 1955 hingga 1960. Kemudian dia kembali menguasai posisi itu mulai 1963 hingga 2011.
Pada 5 November 2011, Pangeran Salman ditunjuk sebagai Wakil Perdana Menteri ke dua, sekaligus sebagai Menteri Pertahanan Saudi. Satu tahun kemudian, tepatnya 18 Juni 2012, dia dinobatkan sebagai Putra Mahkota menyusul kematian sang kakak, Pangeran Nayef bin Abdul Aziz. Dengan posisi itu, dia menjadi calon pemegang tahta Kerajaan Saudi.
Pangeran Salman boleh saja sibuk dengan segala urusan negara. Namun dia tak pernah melupakan kecintaannya pada Alquran. Menurut laman Arab News, setiap Ramadan Pangeran Salman selalu menuntaskan hafalan 30 juz Alquran sebanyak tiga kali setiap bulan Ramadan.
Tak hanya sekadar menghafal. Pangeran Salman juga mendorong generasi muda negaranya untuk mendalami kitab suci. Pada 1989, dia mulai mengadakan lomba menghafal Alquran bertajuk “Prince Salman Prize for Quran Memorization” untuk anak-anak di seantero Arab Saudi, baik laki-laki maupun perempuan.
Pagelaran yang diambil dari nama sang pangeran itu digelar rutin setiap tahun, di bawah bimbingan Kementrian Urusan Islam, Wakaf, dan Dakwah, Kerajaan Arab Saudi. Melalui lomba itu, Pangeran Salman ingin berkontribusi mempererat hubungan umat dengan Alquran.
“Semakin kita berpegang pada Alquran dalam semua urusan kita, kita memiliki dimensi kebanggaan dan kekuatan,” tutur dia.
Untuk menumbuhkan semangat menghafal Alquran, dia tak segan menggelontorkan dana. Bacalah data yang dirilis pemerintah Saudi tiga tahun silam. Pangeran Salman menggelontorkan dana sebesar 2 juta riyal Saudi atau sekitar Rp 7 miliar untuk kegiatan menghafal Alquran. Dana itu digunakan untuk perlombaan dan aktivitas lain yang diikuti oleh sekitar 1.250 hafiz cilik. (dream.co.id)

Pornografi dan Kerusakan Otak



Sudah sering kita mendengar atau membaca informasi, bahwa kecanduan pornografi jauh lebih dasyhat dampak negatifnya dibanding kecanduan narkoba. Otak pecandu pornografi 5 kali lebih rusak dari pecandu narkoba. Narkoba merusak otak di dua bagian, pornografi merusak otak di lima bagian tapi tetap saja, masih banyak dari kita terpapar pornografi. Penyebabnya, kita kurang memahami maksud pornografi lebih merusak dari narkoba itu apa.
Ini dia penjelasannya. Kalau anda lagi sibuk tweteraan, chating, saling balas komentar di FB, hentikan dulu. Kalaupun anda tidak terjangkiti kecanduan ini, setidaknya informasi ini penting untuk anda ketahui, sehingga bisa berbuat sesuatu untuk menyelamatkan orang-orang yang anda cintai.
Dalam tubuh kita, banyak hormon yang bekerja. Terlebih lagi hormon pada otak, sebagai pusat dan pengendali semua aktivitas dan pikiran kita.
Ada 4 hormon yang bekerja saat kita menyaksikan pornografi. Keempat hormon ini sangat bermanfaat dan sangat menguntungkan jika bekerja dengan normal. Namun bisa berakibat fatal dan berefek negatif, jika hormon ini bekerja berlebihan.
Pertama, Dopamine
Sistem kerjanya adalah mengeluarkan sensasi senang dengan peningkatan kualitas aktivitas dan tantangan. Jika hormon ini bekerja saat kita mengerjakan tugas matematika, tentu sangat bermanfaat. Misalnya, hari ini dapat soal yang sulit, kita tertantang untuk menaklukannya. Dan ketika berhasil, kita akan meminta soal yang lebih sulit lagi. Dan kita senang melakukannya. Begitu seterusnya, sampai akhirnya menjadi ilmuan atau pakar matematika.
Tapi jika ini terjadi ketika menonton pornografi. Maka akibatnya sangat fatal. Ketika hari ini menonton sekedar adegan ciuman, kita sudah senang. Maka keesokannya, adegan ciuman tidak akan memberi pengaruh lagi, kita akan tertantang untuk menonton adegan yang lebih hot, begitu seterusnya, sampai otak kita tidak lagi menerima adegan seksual yang biasa, sehingga mulai terlibat meyaksikan adegan-adegan seksual yang ekstrim dan menyimpang.
Coba bayangkan, kalau ini terus diperturutkan, maka kita akan sibuk untuk terus menerus mencari konten porno untuk menambah koleksi perpustakaan porno di dalam otak kita. Dan apa efeknya? hujan uang bagi pebisnis pornografi, tanpa peduli otak korbannya yang menjadi bloon. Lebih tragis dari itu,  apa akibatnya jika kesenangan tidak lagi didapat dari sekedar menonton, tapi mempraktikkan. Nauzubillah.
Tidak heran, jika anak-anak sekolah, SMP dan SMA meskipun dikenal pintar, namun kemudian diketahui bergabung dengan geng motor dan terlibat dengan seabrek kejahataan. Karena dalam geng motor, mereka mendapatkan kesenangan melakukan praktik pergaulan seks bebas. Jangan menyangka, hanya laki-laki yang bisa terjebak dalam kecanduan pornografi. Perempuan dan remaja putri juga. Fenomena cabe-cabean menjadi buktinya.
Kedua, Neuropiniphrin
Sistem kerjanya adalah semangat pada peluang. Ketika ada peluang untuk melakukan sesuatu, maka hormon ini akan segera aktif. Contohnya, seorang pebisnis, begitu melihat peluang, “Wah ada peluang nih..” cekidot. Langsung bisnis. Tapi jika hormon ini bekerja pada otak yang telah kecanduan pornografi, maka setiap perempuan yang dilihat, maka dipandang sebagai obyek dari fantasi seksualnya. Misalnya, orang normal, ketika melihat perempuan cantik. Ia hanya akan berkomentar, “Duh cantiknya.” Tapi bagi pecandu pornografi, lebih dari itu. Otaknya melihat itu sebagai peluang untuk segera berpikir mesum. “Gimana ya caranya dipegang. Gimana ya rasanya jika digituin?” dan seterusnya.
Parah bukan? dan ini bisa menyebabkan adanya interaksi sosial yang tidak sehat. Apa saja yang dipikirkannya akan ngeres. Perempuan baginya diciptakan Tuhan hanya untuk menjadi obyek seks. Dia melihat perempuan sebagai sesuatu, bukan seseorang.  Apapun yang dibicarakannya akan disangkutkan keaktivitas seksual atau hal-hal yang berbau sensual. Berbicara mengenai isu-isu Sunni-Syiah, selalu dilarikan ke Mut’ah, lalu kemudian menyenangkan diri dengan komentar2 atau cacian-cacian yang tidak senonoh.
Ketiga, Serotonin
Sistem kerjanya seperti ini. Hormon ini akan bekerja, jika seseorang berada dalam kondisi tenang dan santai. Tentu sangat bermanfaat, jika hormon ini bekerja saat kita lagi shalat, atau mengaji Al-Qur’an, atau lagi bercengkrama dengan keluarga. Tapi sangat disayangkan, hormon ini juga akan bekerja saat menonton pornografi. Sehingga, seseorang yang terpapar pornografi, akan mendapatkan ketenangan saat menontonnya. Saat stress atau depresi, pelariannya bukan ke ibadah, atau kepelukan keluarga, tapi ke pornografi. Jika lama tidak menonton pornografi, maka ia akan gelisah, dan baru bisa tenang jika kembali larut di dalamnya. Anak yang blasted, depresi oleh tugas-tugas sekolah, butuh hiburan. Dan sangat disayangkan jika hiburannya adalah pornografi. Bisa dibayangkan, betapa rusaknya otak yang seperti ini.
Keempat, Oksitosin
Sistem kerjanya, seseorang akan mencintai sesuau yang membuat hormon ini keluar. Mengapa seorang ibu begitu mencintai anaknya? itu karena ketika ia melahirkan, hormon ini juga turut bekerja, sehingga sang ibu mencintai sang anak yang menjadi penyebab hormon itu keluar. Celakanya, ternyata saat seseorang menonton pornografi, hormon ini juga keluar membanjiri otak. Nah, ketika hormon ini membanjiri otak, apa yang akan disayanginya?. PORNOGRAFI.
Kalau seorang ibu, mau berbuat dan berkorban apa saja demi anaknya, pengaruh dari hormon oksotosin ini.. Pecandu pornografi, mau berbuat dan berkorban apa saja demi menikmati konten-konten porno yang dicintainya. Meskipun itu merusak hubungannya dengan keluarga atau bisa menghancurkan sekolah atau karirnya.
Terakhir, mengapa pornografi lebih berbahaya dari narkoba?
Pecandu narkoba bisa dikenali dari fisiknya yang kerempeng dan wajahnya yang sayu. Tapi pecandu pornografi, fisiknya bisa saja sehat dan kelihatan segar, tapi tiba-tiba saja oon. Otaknya rusak. Jangan heran, kalau ada kasus, anak sekolah berbuat mesum disekolah dan ditonton teman2nya, di Tegal pimpinan pondok pesantren mencabuli santriwatinya, ada politisi partai Islam nonton konten porno saat rapat, di Bogor ada pengurus MUI berbuat asusila, di Tasik anak usia belasan memperkosa ratusan ayam dan belasan domba. Otaknya dimana?
SUDAH RUSAK PAK!!! (abna24.com)