Selasa, 27 Januari 2015

Waspadai Modus Pemurtadan Dan Kristenisasi Di Sekitar Kita



Masih belum hilang dari ingatan kita kontroversi tentang pembangunan rumah sakit Siloam (yang ditengarai mengemban misi kristenisasi ) di Palembang tahun 2011 silam dan pemblokiran GKI Yasmin oleh pemkot Bogor (karena penipuan yang dilakukan terhadap warga terkait tanda tangan palsu IMB gereja).
Maka saat ini kita dikejutkan lagi oleh berbagai modus kristenisasi yang kembali marak dilakukan oleh para kaum salibis untuk memurtadkan umat Islam di Indonesia. Sebuah video di sosial media yang berjudul “Spesial: Kristenisasi Terselubung di Car Free Day Jakarta” yang dirilis pertama kali hari Senin, (03/11/214) oleh rtkChannel HD dan disebarkan di laman Youtube menggambarkan betapa getolnya para salibis menawarkan “barang dagangannya”.
Video tersebut menampillan aksi sekelompok orang yang sedang membagi-bagikan cinderamata  mulai dari pin,kalung, syal dan biskuit dengan simbol dan istilah-istilah tertentu yang sangat identik dengan simbol dan istilah dalam aksi kristenisasi. Bahkan dimenit yang ke-14.30 terekam aksi seorang wanita yang secara jelas meminta kepada seorang ibu tua yang berkerudung untuk percaya kepada kebaikan Yesus, jika dia percaya maka dia akan terselamatkan.
Di Bogor, upaya kristenisasi juga menimpa warga di tiga desa Kecamatan Babakan Madang-Sentul. Mereka menjadi korban pemurtadan yang berkedok wisata di Monumen Nasional tanggal 2 November 2014, dan ternyata belakangan diketahui bahwa acara tersebut adalah program kristenisasi masal. Tidak hanya warga di tiga desa ini saja yang menjadi target pemurtadan kaum nasrani tetapi juga warga Bogor di wilayah yang lain. Bahkan saat ini setiap Ahad sejak pagi hari di Pasar Bogor ada aktivis Kristen yang selalu membagikan buletin Alkitab yang berjudul ‘Sedarlah, kunci hidup bahagia’kepada masyarakat umum secara gratis (Suara Islam Online, Senin (24/11/2014). Isi dari buletin tersebut penuh dengan ayat-ayat Alkitab dan memiliki alamat website www.jw.org. Informasi yang terdapat di website tersebut, kelompok ini menamakan dirinya sebagai saksi-saksi Yehuwa. Mereka berusaha sebisa mungkin untuk mengikuti Yesus Kristus dan bangga disebut Kristen. Secara rutin mereka ‘membantu’ orang-orang untuk belajar Alkitab dan kerajaan Allah.
Demikianlah gerakan pemurtadan yang dilakukan oleh para salibis terhadap umat Islam semakin hari semakin masif dan agresif. Mereka melakukan berbagai cara agar aqidah umat Islam  terpalingkan dari jalan yang lurus. Tidak hanya dengan cara-cara yang halus, (jika dipandang perlu) mereka juga menggunakan cara yang kasar yaitu dengan sihir dan hipnotis.
Data pergerakan aksi misionaris (kristenisasi) di Indonesia menunjukkan angka yang cukup mengerikan. Berdasarkan hasil riset Yayasan Al Atsar Al-Islam (Magelang) dan dalam rangkaian investigasi diperoleh data bahwa mulai tahun 1999-2000 Kristen dan Khatolik di Jateng telah meningkat dari 1-5 % diawal tahun 1990, kini naik drastis 20-25% dari total jumlah penduduk Indonesia. Insan Mokoginta (kristolog) menuturkan  berdasarkan penelitian di Solo sejak tahun 2010-2012 terdapat sebanyak 40.000 orang Islam yang murtad. Sementara di Klaten, sebanyak 23.300 orang Islam yang murtad. Informasi ini menurut Insan Mokoginta, di dapatkan dari Departemen Agama setempat, berdasarkan perkembangan demografis penduduk Muslim di Solo. Di mana jumlah penduduk Muslim semakin menyusut.
Di Aceh lebih mengkawatirkan lagi. Menurut penuturan seorang pendeta yang sudah masuk Islam, George Panjaitan, dikatakan bahwa orang Aceh Utara yang murtad jumlahnya mencapai 400.000 orang, jumlah ini ada di empat desa di wilayah tersebut. Banyaknya warga Serambi Mekkah yang murtad ini terjadi pada tahun 2006-2007. Kondisi ini terjadi sebagai akibat dari peran organisasi Gereja Internasional diterjunkan pada saat itu untuk untuk menangani korban Tsunami. Berbagai macam kristenisasi terselubung yang berbalut bantuan sosial dan kemanusiaan telah berhasil memikat hati warga Aceh ini sehingga mereka menggadaikan aqidahnya.
Di sisi yang lain, menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia dilaporkan bahwa jumlah umat Islam di Indonesia mengalami penurunan. Contohnya di Sulawesi Tenggara turun sebesar 2,88% (dalam kurun waktu 10 tahun). Demikian pula di Jawa Tengah turun 3,1 %, NTT 4,3 % dan wilayah Indonesia lainnya rata rata sebesar 2,64 %. Data Kementerian Agama mencatat jumlah pemeluk agama Islam mengalami penyusutan tiap tahunnya. Dari yang semula 95 persen hingga menjadi 92 persen. Kemudian tahun berikutnya menjadi 90 persen dan kemudian menjadi 87 persen. Sementara itu data terakhir Badan Pusat Statistik pada 2010 menunjukkan bahwa, persentase umat Islam 87,18 persen; Kristen 6,96 persen; Katolik 2,91 persen; Hindu  1,69 persen; Budha 0,72 persen; Konghucu 0,05 persen; dan lainnya 0,13 persen. Sungguh ironis!!!

Modus-Modus Kristenisasi
Diantara modus yang sering digunakan oleh kaum salibis untuk mengelabui dan menipu umat sehingga umat terkecoh dan meninggalkan aqidahnya adalah sebagai berikut:

  1. Membangun Gereja Ilegal
Keberadaan gereja bagi orang Kristen tidak hanya berfungsi sebagai tempat ritual tetapi lebih dari itu, gereja dibentuk untuk melaksanakan misi dari Yesus Kristus, yaitu untuk evangelisasi. Oleh karena itulah, pada 1969 dikeluarkan SKB (Surat Keputusan Bersama) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 01/BER/MDN-MAG/1969 yang di antaranya menyatakan bahwa setiap pendirian rumah ibadat perlu mendapatkan izin dari Kepala Daerah atau pejabat Pemerintah di bawahnya.Peraturan ini diperbarui pada 2006 dengan dikeluarkannya Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 9 εt 8/2006. Oleh pihak Kristen, peraturan ini dianggap merugikan mereka. Karenanya dalam banyak kasus, mereka tidak mengindahkan peraturan ini.Banyak gereja didirikan atau baru akan didirikan dengan tidak mengindahkan peraturan ini bahkan dilakukan dengan cara memanipulasi/penipuan tanda tangan warga, seperti kasus GKI Yasmin di Bogor beberapa waktu lalu.

  1. Kristenisasi Melalui pendidikan
Kristenisasi melalui pendidikan dilakukan dengan berbagai cara, misalnya memberi bantuan biaya sekolah dan beasiswa, berkedok kampanye antinarkoba di kalangan pelajar, membagi-bagikan paket gratis kepada para pelajar yang berisi sebuah kaset mengenai kisah Yesus menurut Injil Lukas dengan ditutup kampanye antinarkoba bertajuk “Say No Drugs!” dan kiat belajar efektif, pembagian buku dan alat tulis. Bahan-bahan bacaan agama Kristen yang meliputi Injil dalam versi komik, buku mewarnai bergambar gereja, dan alat-alat lainnya yang bersimbol salib.

  1. Kristenisasi Melalui Bantuan dan Kegiatan Sosial
Bencana dan kesusahan yang menimpa umat Islam menjadi kesempatan emas bagi pihak Kristen untuk melakukan Kristenisasi. Mereka menawarkan bantuan, namun berbuntut dengan pemurtadan. Banyak kasus Kristenisasi melalui bantuan dan kegiatan sosial terjadi berulang kali. Misalnya, ketika terjadi bencana dan gempa bumi di Aceh pada Desember 2004, banyak misionaris Kristen datang sebagai relawan dan membawa bantuan sosial sekaligus melakukan pemurtadan. Scott Binner, misalnya, seorang pastur berkewarganegaraan Amerika. Dan akhirnya bayak diantara anak-anak dan warga Aceh yang kemudian murtad.
Kristenisasi dilancarkan kepada orang-orang miskin sambil menawarkan makanan (berisi, mie, gula, dll.) secara gratis, obat-obatan, pakaian bekas, alat-alat pertanian (bibit, pupuk, obat
pembunuh serangga), dll.
Setelah orang desa merasakan manfaatnya, maka barulah para misi menyatakan maksud yang sebenarnya, bahwa mereka itu sebagai pelayan
dari Yesus Kristus. Dan bantuan yang mereka nikmati itu adalah dari Yesus. Maka, mana yang lebih baik, Islam atau Kristen? Selanjutnya,
masyarakat desa dibaptis. Bagi yang tidak mau masuk Kristen maka dimulailah misi untuk menggoda iman untuk melemahkan ajaran Islam.

  1. Kristenisasi Melalui Hiburan
Kristenisasi melalui hiburan dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, mengamen dengan lagu-lagu gereja di bis kota , menyusupkan video klip berisi propaganda tentang Yesus pada VCD bajakan lagu-lagu Islami Haddad Alwi dan paket wisata.

  1. Mengklaim Beberapa Tokoh Islam Telah Masuk Kristen
Untuk meragukan umat terhadap Islam, pihak Kristen memfitnah beberapa tokoh Islam telah masuk Kristen. Seorang pendeta yang mengaku bernama Mohammad Filemon pada 2003 rajin memberikan ceramah kesaksian yang cukup spektakuler. Dia mengaku telah membaptis KH Zaenuddin MZ. Ceramah kesaksian itu direkam dalam VCD dan dijual di gereja. Setahun berikutnya, giliran pelawak Muslim asal Sunda, Kang Ibing, yang difitnah telah dibaptis masuk Kristen dengan harapan akan menjadi daya tarik bagi umat untuk mengikuti jejak orang-orang penting tersebut.

  1. Memacari, Memperkosa, Menghamili, Mengawini lalu Memurtadkan
*Khairiyah Anniswah alias Wawah, siswi MAN Padang, setelah diculik dan dijebak oleh aktivis Kristen, diberi minuman perangsang
lalu diperkosa. Setelah tidak berdaya, dia dibaptis dan dikristenkan.
       
* Kasus serupa menimpa Linda, siswi SPK Aisyah Padang. Setelah diculik dan disekap oleh komplotan aktivis Kristen, dia diperlakukan
secara tidak manusiawi dengan teror kejiwaan supaya murtad ke Kristen dan menyembah Yesus Kristus.
       
* Di Bekasi, modus pemerkosaan dilakukan lebih jahat lagi. Seorang pemuda Kristen berpura-pura masuk Islam lalu menikahi seorang gadis
muslimah yang salehah. Setelah menikah, mereka mengadakan hubungan suami isteri. Adegan ranjang yang telah direncanakan, itu foto oleh
kawan pemuda Kristen tersebut. Setelah foto dicetak, kepada muslimah tersebut disodorkan dua pilihan: "Tetap Islam atau Pindah ke
Kristen?". Ka!au tidak pindah ke Kristen, maka foto-foto talanjang muslimah tersebut akan disebarluaskan. Karena tidak kuat mental, maka
dengan hati berontak muslimah tersebut dibaptis dongan sangat-sangat terpaksa sekali, untuk menghindari aib.
       
* Di Cipayung Jakarta Tirnur, seorang gadis muslimah yang taat dan shalehah terpaksa kabur dari rumahnya. Masuk Kristen mengikuti pemuda
gereja yang berhasil menjebaknya dengan tindakan pemerkosaan dan obat-obat terlarang.
7. 
  1. Menggunakan Bantuan Jin
Usaha pemurtadan dan Kristenisasi lewat sihir, jin dan hipnotis terjadi di beberapa daerah. Pada akhir 2003, sembilan santri putri Pesantren Khairu Ummah mengalami kesurupan. Dalam proses penyembuhan atau ruqyah, jin-jin yang merasuki tubuh anak-anak santri tersebut meminta tolong kepada Bunda Maria dan Yesus serta terus menerus menyebut Haleluya.

8.  Kristenisasi melalui penyebaran Narkoba.
Di desa Langensari, Lembang, Bandung, Yayasan Sekolah Tinggi Theologi (STT) Doulos meyebarkan Kristen dengan cara merusak moral
terlebih dahulu. Di sana, para pemuda usia 15 tahunan dicekoki minuman keras dan obat-obat terlarang sampai kecanduan berat. Setelah
kecanduan, para pemuda harapan bangsa itu dimasukkan ke panti rehabilitasi Doulos untuk disembuhkan sambil dicekoki Injil supaya
murtad dari Islam. (Republik, 10 dan 12 April 1999).
9.  Kristenisasi melalui kesaksian-kesaksian Palsu via mantan muslim (murtadin)
* Tahun 1974, GPIB Maranatha Surabaya digegerkan oleh kasus pelecehan agama oleh Pendeta Kernas Abubakar Masyhur Yusuf Roni. Dalam
ceramahnya, sang pendeta itu mengaku ngaku sebagai mantan kiyai, alumnus Universitas Islarn Badung dan pernah menjadi juri MTQ
Internasional. Dia tafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an secara sangat ngawur. Kaset rekaman ceramah tersebut kemudian diedarkan secara luas kepada
umat Islam.
     
Setelah diusut tuntas, ternyata pengakuan pendeta itu hanyalah bohong belaka Yusuf Roni teryata tidak bisa baca Al-Qur’an. Dengan
kebohongannya itu, Pendeta Pembohong Yusuf Roni diganjar penjara 7 tahun di Kalisosok, Surabaya.
     
* Ketika orang sudah banyak melupakan kasus pelecehan Yusuf Roni, di Jakarta muncul pelecehan plus seribu dusta yang baru. Seseorang
yang menamakan dirinya  Pendeta Hagai Ahmad Maulana mengaku sebagai putra kandung kesayangan KH. Kosim Nurzeha. Ceramahnya di gereja pun
beredar luas di kalangan masyarakat. Setelah diselidiki, terkuaklah kebohongan besar pendeta Hagai Ahmad Maulana. Sebab belum pernah istri
KH. Kosim Nurzeha melahirkan Ahmad Maulana.
     
* Di Padang, trik yang sama dipakai untuk menggoyang akidah umat. Seseorang yang menamakan dirinya Pendeta Willy Abdul Wadud Karim
Amrullah, namanya menjadi naik daun di dunia pemurtadan Kristenisasi, setelah mangaku adik kandung ulama besar pakar tafsir, Yang Mulia
Almarhum Buya Hamka.
Orang awam banyak yang percaya tanpa cek dan ricek. Langsung yakin begitu saja dengan pengakuan bahwa adik kandung Buya Hamka itu
sudah murtad ke Kristen.
Setelah diselidiki, ternyata pengakuan itu adalah kebohongan yang sangat besar. Salah seorang putra Buya Hamka menyatakan bahwa
sepanjang hayatnya, dia tidak pernah punya paman yang namanya Willy Abdul Wadud Karim Amarullah.
     
* Di Cirebon, murtadin Danu Kholil Dinata Ev. Danu Kholil Dinata alias Theofilus Daniel alis Amin Al Barokah, mengaku sebagai sarjana
agama Islam, yang pindah menjadi pemeluk Kristen setelah mempelajari Nabi Isa versi Islam di STAI Cirebon. Setelah dilacak, ternyata ijazah
sarjana yang dipakai untuk kesaksian adalah PALSU.
     
* Para murtadin pembohong lainnya adalah Drs. H. A. Poernomo Winangun alias Drs. H. Amos, Ev Hj. Christina Fatimah alias Tin
Rustini (nama asli dikampung Sutini alias Bu Nonot, Pdt. Rudy Muhammad Nurdin, Pdt. M. Mathius, Pdt. Akmal Sani, Niang Dewi Ratu Epon Irma F.
Intan Duana Paken Nata Sastranagara (Ev. Ivone Felicia IDp.). Mengaku telah mengkristenkan 60 kiyai Banden, dll.

10. . Kristenisasi berkedok Islam, yaitu memurtadkan akidah umat dengan strategi ‘Srigala Berbulu Domba’.
Dengan memakai idiom-idiom keislaman dalam tata cara peribadatan serta menerbitkan buku-buku dan brosur (leaflet) berwajah Islam, tapi
isinya memutarbalikan ayat-ayat Al Our’an dan Hadits, untuk mendangkalkan akidah. Dipermainkannya ayat-ayat ilahi untuk meleceh
Islam demi untuk menjunjung tinggi kekristenan. Tujuan akhirnya, agar kaum muslimin meragukan ajaran Islam lalu pindah ke Kristen
Dengan Gerakan pemurtadan kristiani yang dikemas dalam wajah Islam, persoalan dakwah Islamiyah semakin berat. Agresivitas misi
Kristen sudah memasuki tingkat berbahaya. Kaum awam sulit membedakan keislaman dan kekristenan, sehingga mudah dikaburkan akidahnya.
Bentuk-bentut Kristenisasi yang dikemas dalam wajah Islam, antara lain:
1. Dengan meniru kebiasaan umat Islam dalam bangunan dan tata cara ritual.
GPIB Padang memakai lambang-lambang Minang dalam bangunan Gereja untuk merayu orang Minang agar tertarik kepada Kristen.
Di beberapa desa di Yogyakarta, misi Kristen meniru adat kebiasaan umat Islam, seperti tahlilan, pakai kopiah yang biasa
dipakai oleh umat Islam, mengucapkan salam `Assalamu’alaikum’, dll.
Shalat 7 waktu dengan pakai peci, sajadah, tiwalul Injil dan qasidah versi Kristen yang dilakukan oleh Kristen sekte Ortodox Syria.
Buku-buku yang diterbitkan antara lain. Kitabus Sholawat as Sab’u, Almasih Juru Selamatku, Muslim Sahabatku, La ilaha illallahu, Tauhid
dalam perspektif Gereja Ortodox Syiria, dll.
         
2. Melalui berbagai penerbitan kristenisasi berkedok Islam.
Ada dua target yang ingin dicapai oleh missi dengan penerbitan buku-buku berwajah Islam.
Pertama, target ke dalam, untuk memantapkan ajaran Kristen. Seoiah-olah ajaran Kristenlah yang paling benar.
Kedua, target ke luar, untuk mengelabuhi umat Islam yang masih dangkal pemahamannya, agar mau membaca lalu meyakini doktrin
agama Kristan. Ini sangat ditekankan mereka, sebab mereka melihat bahwa umat Islam awam tidak sudi membaca buku-buku yang berwajah Kristen.
Daftar berbagai penerbitan kristenisasi berkedok Islam yang ketahuan, antara lain:
         
1. Buku karya Drs. A. Poernarna Winangun: Upacara lbadah Haji, Ayat-ayat Al Qur’an Yang Menyelamatkan, Isa Alaihis Salam Dalam
Pandangan Islam, dan Riwayat Singkat Putaka Peninggalan Nabi Muhammad saw.
               
2. Buku Kristus dan Kristen di Dalam Al-Qur’an (Al Masih Wal Masihiyun Fil Quur’an) karya Drs. Amin Al Barokah alias Danu
Kholil Dinata.
               
3. Buku Karya mendiang Hamran Ambrie: Allah Sudah Pilihkan Saya Kasih Buat Hidup Baru Dalam Yesus Kristus, Keilahian Yesus Kristus dan Allah tritunggal Yang Esa, Dengan Kasih Kita Jawab,
Jawaban Atas Buku Bible Qur’an dan Science, Dialog Tertulis Islam-Kristen, Surat bari Mesir, Siap Sedia Menjawab Tantangan Benteng
Islam, Sebuah Memori Yang Tak Terlupakan, dll.
               
4. Terbitan Yayasan Jalan Al Rachrnat: Sejarah Naskah Al Qur’an dan Alkitab, oleh John Gilchrist; Sulitkah Menjadi Orang
Kristen, oleh Abdul Masih; Siapakah Kristus Selayaknya Menurut Anda, oleh Abdul Masih; Sudah Kutemukan, oleh Iskandar Jadeed; Benarkah
Alkitab Dipalsukan, oleh Iskandar Jadeed; Injil Barnabas Suatu Kesaksian Palsu, oleh Iskandar Jadeed; Kesempurnaan Taurat dan Injil,
oleh Iskandar Jadeed; Bagaimana Supaya Dosa Diampuni, oleh Iskandar Jadeed; Bagaimana Kita Berdoa, oleh Iskandar Jadeed; Kristus Menurut
Islam dan Kristen, oleh John Gilchrist, Benarkah Nabi Isa Disalib, oleh John Gilchrist; Allah Itu Esa di Dalam Tritungga! Yang Kudus,
oleh Zachariah Butrus; Selidikilah, Anda Pasti Selamat, oleh Sultan Muhammad Paul.
               
5. Terbitan Yayasan Christian Centre Nehemia: Kerudung Yang Dikoyak, oleh Gulshan Ester; Seorang Gadis Kristen Mempertanggungjawabkan Imannya, oleh Nita; Apakah Al Qur’an
Benar-benar Wahyu Allah, oleh Ev. J. Litik; Kebenaran Firman Allah, oleh Pdt. M. Matheus; Lima Alasan Pokok Tentang Isi Al Qur’an Yang
Menyebabkan Saya Beralih Dari Islam ke Kristen, oleh Ev. J. Litik; dll.
               
6. Karya Pdt. R. Muhammad Nurdin: Ayat-Ayat Penting Di Dalam Al-Qur’an, Keselamatan Di Dalam Islam, Selamat Natal Menurut Al
Qur’an, Kebenaran Yang Benar (As Shodiqul Mashduuq), Rahasia Allah Yang Paling Besar (As Sirrullahil Akbar), Telah Kutemukan Rahasia
Allah Yang Paling Besar, Ya Allah Ya Ruhul Qudus Aku Selamat Dunia dan Akhirat, Wahyu Tentang Neraka, Wahyu Keselamatan Allah, dan lain-lain.
               
7. Kaligrafi dan kalender tulisan Arab yang berisikan ayat-ayat Injil tentang ketuhanan Yesus.
               
8. Brosur-brosur: Brosur Dakwah Ukhuwah, Brosur Shirathal Mustaqim, Brosur Jalan Al Rachmat, dll.
               
9. Kaset: Kaset tilawatul Injil, Dzat dan Sirat Allah (ceramah Pendeta Kemas Abubakar Mashur Yusuf Roni), Kesaksian murtadin
Muhammad Imran, Kesaksian murtadin Ikhwan Luqman, Kesaksian murtadin Pdt. Akmaal Sani, Kesaksian murtadin Lies Saodah, Kesaksian murtadin
Hagai Ahmad Maulana yang mengaku-ngaku putera KH. Kosim Nurzeha, dan lain-lain. (dari berbagai sumber)

0 komentar:

Posting Komentar