Selasa, 18 November 2014

Imam Al-Bushiri, Sang Pengarang Qosidah Burdah

Qashidah Burdah memang selalu didengungkan oleh para pecintanya setiap saat. Di berbagai negeri Islam, baik di negerinegeri Arab maupun ‘ajam (non-Arab), ada majelis-majelis khusus untuk pembacaan Burdah dan penjelasan bait-baitnya. Tak henti-hentinya muslimin di seluruh penjuru dunia menjadikannya sebagai luapan kerinduan pada Nabi.

burdah imam bushiriBurdah bukan sekadar karya. Ia dibaca karena keindahan kata-katanya. Dr. De Sacy, seorang ahli bahasa Arab di Universitas Sorbonne, Prancis, memujinya sebagai karya puisi terbaik sepanjang masa.
Di Hadhramaut dan banyak daerah Yaman lainnya diadakan pembacaan qashidah Burdah setiap subuh hari Jum’at atau ashar hari Selasa. Sedangkan para ulama Al-Azhar di kota Mesir banyak yang mengkhususkan hari Kamis untuk pembacaan Burdah dan mengadakan kajian. Sampai kini masih diadakan pembacaan Burdah di masjid-masjid besar di kota Mesir, seperti Masjid Imam Al-Husain, Masjid As-Sayyidah Zainab. Di negeri Syam (Syiria) majelis-majelis qashidah Burdah juga digelar di rumah-rumah dan di masjid-masjid, dan dihadiri para ulama besar. Di Maroko pun biasa diadakan majelis-majelis besar untuk pembacaan qashidah Burdah dengan lagu-lagu yang merdu dan indah yang setiap pasal dibawakan dengan lagu khusus.
Burdah tak hanya indah kata-katanya, tapi doadoanya juga memberi manfaat pada jiwa. Karena itu tak mengherankan jika banyak ulama memberikan catatan khusus tentang Burdah, baik dalam bentuk syarah (komentar) maupun hasyiyah (catatan kaki atau catatan pinggir). Sangat banyak karya syarah atas Burdah yang tak diketahui lagi siapa pengarangnya.
Qashidah Burdah adalah salah satu karya paling populer dalam khazanah sastra Islam. Isinya sajak sajak pujian kepada Nabi Muhammad SAW, pesan moral, nilai-nilai spiritual, dan semangat perjuangan. Hingga kini Burdah masih sering dibacakan di berbagai pesantren salaf dan pada peringatan Maulid Nabi. Banyak pula yang menghafalnya. Karya itu telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, seperti Persia, Turki, Urdu, Punjabi, Swahili, Pastum, Indonesia/Melayu, Inggris, Prancis, Jerman, Italia.
image
Pengarang qashidah Burdah ialah Al-Bushiri (610-695H/1213-1296 M). Nama lengkapnya Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid Al-Bushiri. Selain menulis Burdah, Al-Bushiri juga menulis beberapa qashidah lain. Di antaranya Al-Qashidah Al-Mudhariyah dan Al-Qashidah Al-Hamziyah.
Al-Bushiri adalah keturunan Berber yang lahir di Dallas, Maroko, dan dibesarkan di Bushir, Mesir. Ia murid sufi besar Imam Asy-Syadzili dan penerusnya yang bernama Abul Abbas Al-Mursi, tokoh Tarekat Syadziliyah. Di bidang fiqih, Al-Bushiri menganut Madzhab Syafi‘i, madzhab fiqih mayoritas di Mesir.
Di masa kecilnya, ia dididik oleh ayahnya sendiri dalam mempelajari Al-Quran, di samping berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Kemudian ia belajar kepada ulama-ulama di zamannya. Untuk memperdalam ilmu agama dan kesusastraan Arab, ia pindah ke Kairo. Di sana ia menjadi seorang sastrawan dan penyair yang andal. Kemahirannya di bidang syair melebihi para penyair pada zamannya. Karya-karya kaligrafinya juga terkenal indah.
Di dalam qashidah Burdah diuraikan beberapa segi kehidupan Nabi Muhammad SAW, pujian terhadap beliau, cinta kasih, doa-doa, pujian terhadap Al-Quran, Isra Mi’raj, jihad, tawasul, dan sebagainya. Dengan memaparkan kehidupan Nabi secara puitis, Al-Bushiri tidak saja telah menanamkan kecintaan umat Islam kepada nabinya, tetapi juga mengajarkan sastra, sejarah Islam, dan nilai-nilai moral, kepada kaum muslimin. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika qashidah Burdah senantiasa dibacakan di pesantren-pesantren salaf.
Al-Burdah, menurut etimologi, banyak mengandung arti, antara lain baju (jubah) kebesaran khalifah yang menjadi salah satu atribut khalifah. Dengan atribut burdah ini, seorang khalifah bisa dibedakan dengan pejabat negara lainnya, temanteman, dan masyarakat pada umumnya. Burdah juga merupakan nama qashidah yang digubah oleh Ka‘ab bin Zuhair bin Abi Salma yang dipersembahkan kepada Rasulullah SAW.
Ada sebab-sebab khusus dikarangnya qashidah Burdah. Suatu ketika Al-Bushiri menderita sakit lumpuh sehingga tidak dapat bangun dari tempat tidurnya. Lalu dibuatnya syair-syair yang berisi pujian kepada Nabi, dengan maksud memohon syafa’atnya. Di dalam tidurnya, ia mimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW. Nabi mengusap wajah Al-Bushiri, kemudian beliau melepaskan jubahnya dan mengenakannya ke tubuh Al-Bushiri. Saat ia bangun dari mimpinya, seketika itu juga ia sembuh dari lumpuhnya.
Al-Bushiri adalah seorang yang menjalani kehidupan sebagaimana layaknya para sufi, yang tercermin dalam kezuhudannya, ketekunannya beribadah, serta ketidaksukaannya pada kemewahan dan kemegahan duniawi. Di kalangan para sufi, ia termasuk dalam jajaran sufi besar. Sayyid Mahmud Faidh Al-Manufi menulis di dalam bukunya, Jawharat al-Awliya’, bahwa Al-Bushiri tetap konsisten dalam hidupnya sebagai seorang sufi sampai akhir hayatnya.
Makamnya yang terletak di Iskandaria, Mesir, sampai sekarang masih diziarahi orang. Makam itu berdampingan dengan makam gurunya, Abul Abbas Al-Mursi.
burdahMemuji Nabi Muhammad bukanlah menganggap beliau sebagai Tuhan.. Menyanjung Rasulullah adalah mengakui Muhammad SAW sebagai manusia pilihan. “Kami tidak mengutus engkau (hai Muhammad) kecuali (sebagai) rahmat bagi alam semesta (wa ma arsalnaka illa rahmatan lil’alamin).” Itu firman Allah. Sumber ajaran memuji dan mencintai Nabi tak lain adalah Islam itu sendiri. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Didiklah anak-anakmu dalam tiga tahap. Mencintai Nabi, keluarganya, dan membaca Al-Quran.”
Untuk mencintai kekasih, apalagi beliau itu adalah kekasih Tuhan, Al-Quran mengajarkan dan menganjurkan kepada umat Islam, sebagaimana tertera dalam Kitabullah, “Sungguh Allah dan para malaikat bershalawat atas Nabi. Hai orang beriman, bershalawatlah atasnya dan berilah salam kepadanya dengan sehormat-hormatnya salam.” (QS 33: 56).
Shalawat, jika datangnya dari Allah kepada nabi-Nya, bermakna rahmat dan keridhaan. Jika dari para malaikat, berarti permohonan ampun. Dan bila dari umatnya, bermakna sanjungan dan pengharapan, agar rahmat dan keridhaan Tuhan dikekalkan.
Dalam surah yang lain Allah memuji hamba-Nya yang satu ini dengan, “Sungguh engkau (hai Nabi) benar-benar dalam budi dan perangai yang tinggi.” Allah tak pernah memanggil namanya langsung, seperti “hai Muhammad”, melainkan “hai Nabi”, “hai Rasul”, “hai pria yang berselimut”. Di samping itu bukankah Baginda sendiri yang menganjurkan kita untuk menghaturkan sanjungan (madah) terhadap diri beliau? Seorang nabi yang telah digambarkan oleh Al-Quran sebagai “pencurah rahmat bagi seluruh alam semesta”. Seperti diharapka beliau dalam banyak hadits agar kaumnya banyak menyebut namanya.
“Sebutlah selalu namaku, sungguh shalawatmu itu sampai kepadaku,” sabdanya. Bahkan dianjurkan agar umat Islam banyak-banyak menyebut namanya di malam Jum’at. Seperti dalam riwayat lain, sungguh menyebut nama Muhammad SAW akan dijawab (dengan pahala) berlipat-lipat…..subhanallah….

AL IMAM HUJJATUL ISLAM SYEIKH ‘ABDULLAH BIN AHMAD BASAUDAN (Pengarang Hadroh Basaudan)

SYEIKH ‘Abdullah bin Ahmad bin ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Abdurrohman Basaudan, beliau dilahirkan di desa Khuraibeh, Wadi Dau`an, Hadromaut pada tahun 1178 H. Nasab beliau bersambung kepada Sayyidina Al Miqdad bin Al Aswad Al Kindi Rodhiallahu ‘anhu (Sahabatnya Baginda Rosulullah Saw.)

hadroh basaudanSyeikh ‘Abdullah Basaudan sejak kecil telah diasuh dengan didikan agama. Sejak usia tersebut beliau telah menghafal Al Quran dan berbagai matan ilmu. Beliau mempunyai banyak guru, diantaranya ialah Syeikh ‘Abdullah bin Ahmad bin Faris Baqois, Habib ‘Umar bin ‘Abdurrohman Al Baar (salah satu muridnya Al Imam Habib ‘Abdullah Al Haddad-Shohiburrothib) dan juga Habib ‘Umar tersebut merupakan Syeikh futuh beliau, Habib Ahmad bin ‘Ali Bahar Al Qodimi, Habib Hamid bin ‘Umar Al Hamid, Habib Ahmad bin Hasan Al Haddad, Habib Husein bin ‘Abdullah bin Sahal, Habib ‘Umar bin Seggaf As Seggaf, Habib Syeikh bin Muhammad bin Hasan Al Jufri, Habib Hasan bin Sholeh Al Bahar Al Jufri, Habib Thohir bin Husein bin Thohir dan Habib ‘Umar bin Zein bin Sumaith.
Selain dari Hadromaut, Syeikh ‘Abdullah Basaudan juga menimba ilmu kepada ‘Ulama dari Al Haromain, diantaranya dengan Habib ‘Ali bin Muhammad Al Baity, Habib Muhsin bin Alwi Muqoibal, Habib Ahmad bin ‘Alwi Ba Hasan Jamalullail dan Syeikh Muhammad bin Sholeh Ar Ro’is. Syeikh ‘Abdullah Basaudan juga pernah berkelana ke Mesir dan bermukim di sana untuk belajar dengan para ‘ulamanya. Ketekunan beliau dalam menuntut ilmu akhirnya menjadikan beliau seorang yang sangat ‘alim, yang mana beliau selalu menjadi rujukan dalam setiap permasalahan tentang agama dan beliau juga bergelar seorang mufti. Bahkan, para ‘ulama hadromaut memberikan gelar “Hujjatul Islam” kepada beliau lantaran ketinggian ilmu dan keelokan amal serta budi pekerti beliau.
Beliau juga mengarang beberapa kitab, yang diantaranya:
1. Mandzhumah Al-Mishbaah fi Ahkaamin Nikah
2. Tahshiilul Maqshuud
3. ‘Uddatul Musaafir wa ‘Umdatul Haaj waz Zaa ir
4. Al Ifshooh bi Ahkaamin Nikaah
5. Zaituunatul Liqooh
6. Al Futuuhaatul ‘Arsyiyyah
7. Mathooli’ul Anwaar
8. Hadaa iqul Arwah
9. Kasyful Qinaa’
10. Dzakhiirotul Ma`aad bi Syarhi Rothibil Haddad
11. Al Anwaarul Laami`ah bi Syarhil Risaalatil Jaami`ah
12. Simthul ‘Iqyaan
Syeikh ‘Abdullah Basaudan wafat pada tanggal 7 Jumadil Awwal 1266 H dan dimakamkan di Kota Khuraibeh (kota kelahiran beliau).

Kamis, 13 November 2014

SHOHIBUL FADHILAH AL HABIB ‘ABDUL QODIR BIN HUSEIN ASSEGAF (Ayahanda Alhabib Taufiq Assegaf “Pimpinan Pondok Pesantren Sunniyah Salafiyah Pasuruan JATIM)

Kota Pasuruan mendapat keberkahan dari Habib ‘Abdul Qadir bin Husein Assegaf, seorang ‘ulama yang menggerakan majelis ilmu. Ia seorang ahli ilmu dan amal, sehingga dakwahnya diterima oleh masyarakat luas.

SHOHIBUL FADHILAH AL HABIB 'ABDUL QODIR BIN HUSEIN ASSEGAF (Ayahanda Alhabib Taufiq Assegaf "Pimpinan Pondok Pesantren Sunniyah Salafiyah Pasuruan JATIM)Dalam sebuah acara haul Habib ‘Alwi bin Segaf Assegaf, seorang waliyullah di Kebon Agung (Pasuruan-Jatim), Habib ‘Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf seorang mufti yang mukim di Jeddah pernah berkata pada hadirin, “Bahwa kalian semua, utamanya masyarakat Pasuruan patut bersyukur kepada Allah SWT. Setelah kalian ditinggal Habib Alawy bin Segaf Assegaf, kalian mendapatkan Habib Jafar bin Syaikhon Assegaf. Dan setelah Habib Jafar wafat, kini pengantinya diteruskan oleh menantunya, yakni Habib Abdul Qadir bin Husin Assegaf.”

As-Sayyid Ja’far bin Hasan bin Abdul Karim Al-Barzanji; Sang Pengarang Maulid Al-Barzanji

Siapa tak kenal Maulid Barzanji?  Inilah salah satu kitab Maulid yang popularitasnya dapat dikatakan merata di berbagai belahan dunia Islam. Ia dibaca orang dimana-mana. Wajar jika, hingga ke pelosok-pelosok, orang tahu Maulid ini. Meskipun Maulid-maulid lain juga banyak dibaca di mana-mana, baik yang sebelumnya atau sesudahnya, tetap saja kemasyhuran Maulid ini selalu terjaga.

albarzanjiSalah satu kelebihan Maulid Barzanji adalah kandungannya mengisahkan secara mendetail perjalanan hidup Rasulullah SAW sejak sebelum lahir hingga wafatnya. Bahasanya pun sangat indah, tetapi tidak sulit untuk menghafalkannya. Di beberapa daerah, orang membacanya tanpa melihat naskahnya, karena banyak yang hafal. Itu menunjukkan perhatian orang yang besar terhadap Maulid Barzanji.

Al-Allamah Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi; Sang Pengarang Maulid Simthud-Durar

Jika belasan tahun yang lalu hanya kalangan tertentu yang mengenal dan membaca kitab Maulid Simthud Durar di Indonesia, kini keadaannya telah berubah. Kitab ini dalam tahun-tahun belakangan semakin populer mendampingi kitab-kitab Maulid lain yang telah lebih dahulu ada.

simtudduror habib ali bin muhammad alhabsyiSebelum tersebar luas di Indonesia, kitab ini telah menyebar di Jazirah Arab, Afrika, dan beberapa negeri lain di Asia, dan kini telah mencapai benua Eropa, Amerika, dan belahan dunia lainnya. Simthud Durar ditulis oleh Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi ketika ia berusia 68 tahun. Pada hari Kamis tanggal 26 Shafar 1327 H/18 Maret 1909, Habib Ali mendiktekan paragraf awal Maulid Simthud Durar setelah memulainya dengan basmalah, yakni mulai dari al-hamdu lillahil qawiyyi sulthanuh dan seterusnya hingga wa huwa min fawqi ilmi ma qad ra-athu rif‘atan fi syu-unihi wa kamala. Ia kemudian memerintahkan agar tulisan itu dibacakan kepadanya. Setelah pendahuluan itu dibacakan, ia berkata, “Insya Allah aku akan menyempurnakannya. Sudah sejak lama aku berkeinginan untuk menyusun kisah Maulid.”

Biografi Singkat Al-Imam Al-’Allamah Al-Habib Abdullah Bin Alawi Al-Haddad (Shohibur Ratib Al-Haddad)

Di masa kecilnya,  al-Habib Abdullah mengerjakan shalat sunnah seratus rakaat setiap harinya setelah pulang dari rumah gurunya di waktu Dhuha. Karena itulah tidaklah mengherankan jika Allah SWT memberinya kedudukan sebagai ‘Wali Al-Quthub’ sejak usianya masih remaja.

rumah kelahiran al imam abdullah bin alawi alhaddadAl-Imam Al-’Allamah Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad, di lahirkan di Syubair di salah satu ujung Kota Tarim di provinsi Hadhramaut-Yaman pada tanggal 5 Safar tahun 1044 H. Beliau di besarkan di Kota Tarim dan di saat beliau berumur 4 tahun, beliau terkena penyakit cacar sehingga menyebabkan kedua mata beliau tidak dapat melihat.

Biografi Singkat Al-’Allamah Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Attas (Pengarang Ratib Al-Attas)

“Tubuh al-Habib Umar berperawakan sedang, wajahnya tampan, janggutnya lebar, jika seorang melihat beliau, maka akan melihat kewibawaan beliau dan tercium bau harum dari beliau”.

kubah maqam Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Attas (Pengarang Ratib Al-Attas)

Beliau adalah Umar bin Abdurrahman bin Agil bin Salim bin Ubaidullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Syeikh al Ghauts Abdurrahman as-Seggaf bin Muhammad Maula Dawilah bin Ali bin Alawi al Ghoyur bin Sayyidina al Faqih al Muqaddam Muhammad bin Ali bin Imam Muhammad Shahib Mirbath bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidullah bin Imam al Muhajir Ahmad bin Isa bin Muhammad an Naqib bin Imam Ali al Uraidhi bin Jaafar as Shadiq bin Imam Muhammad al Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Hussein as Sibith bin Imam Ali bin Abi Thalib dan bin Batul Fatimah az-Zahra binti Rasullullah S.A.W.

Al-Habib Abdullah bin Abu Bakar Al Aydrus (Pengarang Ratib Al Aydrus)

Syahidul Hal: - Dengan keagungannya Tarim mendapat kemuliaan bagaikan purnama yang tampak dengan kesempurnaan sinarnya.  — Barisan para wali terkumpul bagaikan ka’bah yang berkilau di masanya — Dari para pengamal ketaatan, yang rukuk, yang bersujud, yang tawaf tidak melepaskan ihramnya.  — Dengannya bulan-bulan kebahagiaan menjadi murni, andaikan tampak di kegelapan akan menyirnakan gelap gulitanya.  — Syekh Abdullah bin Abdurrahman Ba Wazir, dikutip dari kitab “Tarikh Hadramaut” Hal. 765.

Pembukaan
Yemen


Segala puji bagi Allah SWT, yang telah menyemayamkan mahkota pada setiap awal zaman kepada para tokoh dan Syekh pembimbing yang sempurna, menjadikan hikmah sebagai sumber makrifat untuk sampai kepada tujuan. Para pemuka agama dan pewaris kepala dari segala utusan (Muhammad Saw), mereka yang mengikutinya dengan perkataan, perbuatan, niat, dedikasi, keinginan, ibadah dan kebenaran serta kekokohan keyakinan. Beserta para keluarga yang agung, para sahabat dan para pengikut mereka hingga hari kiamat.

Sekilas Riwayat Al Habib Ahmad Bin Alwi Al Haddad (Habib Kuncung) – Rawajati Timur II, Rawajati Jakarta Selatan.



Al Habib Ahmad Bin Alwi Al Haddad adalah seorang WaliAllah yang memiliki khoriqul a’dah yaitu diluar kebiasaan manusia umumnya atau disebut dalam bahasa kewalian “Majdub” atau disebut dengan ahli Darkah maksudnya disaat orang dalam kesulitan dan sangat memerlukan bantuan maka beliau muncul dengan tiba-tiba. Habib Kuncung lahir di Gurfha, Hadramaut, Tarim pada tanggal 26 syaban 1254 H dan beliau belajar kepada ayahanda beliau sendiri Al habib Alwi Al Haddad dan belajar pula kepada Al habib Ali Bin Husein Al Hadad, Hadramaut, Al Habib Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi dan kepada Habib keramat Empang Bogor, Al Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Attas. Karena sering memakai kopyah atau topi yang menjulang keatas (kuncung; bahasa Jawa) maka beliau digelari Habib Kuncung.

Rabu, 12 November 2014

Baqiyatus Salaf wa Sayyidul Khalaf: Al-Iman AlHabib Abdul Qadir bin Ahmad bin ‘Abdurrahman As-Segaf

Tatkala Syarifah ‘Alawiyyah mengandung dan melahirkan seorang bayi laki-laki, Al-Habib ‘Ali bin Muhammad al-Habsyi mengisyaratkan agar bayi tersebut diberi nama Abdul Qadir.Dan al-Habib ‘Ali bin Muhammad al-Habsyi mengatakan bahwa bayi ini kelak akan menjadi orang yang mulia yang mengabdikan hidupnya untuk taat kepada Allah dan menjadi seorang yang dihiasi dengan ilmu, amal dan ihsan.

الإمام الحبيب عبدالقادر السقافAl-Habib Abdul Qodir AssegafNasab Beliau adalah al-Habib ‘Abdul Qadir bin Ahmad bin ‘Abdurrahman bin ‘Ali bin ‘Umar bin Saqqaf bin Muhammad bin ‘Umar bin Thoha as-Saqqaf. Beliau dilahirkan di kota Seiyun, Hadramaut pada bulan Jumadil akhir 1331H/1911M. Beliau lahir dari keluarga yang sholeh. Ayahanda beliau al-Habib Ahmad bin ‘Abdurrahman bin ‘Ali bin ‘Umar bin Saqqaf bin Muhammad bin ‘Umar bin Thoha as-Saqqaf, adalah seorang ulama al-‘Arif billah. Dan begitu juga dengan ibunda beliau, asy-Syarifah ‘Alawiyyah binti al-Habib Ahmad bin Muhammad al-Jufri, seorang wanita sholehah yang suka pada kebajikan. Beliau dibesarkan oleh kedua ayahanda dan ibunda yang sholeh sehingga sejak kecil beliau telah dihiasi dengan hidayah dan ketakwaan.

Profil: Al-Allamah Al-A’rif Billah Al-Quthub Al-Habib ‘Ali Bin Ja’far Al’Aydrus (Batu Pahat-Malaysia)

Habib ‘Ali bin Ja’far Al ‘Aydrus adalah orang yg sangat sederhana dan waro’, dengan rumah yg sangat kecil, sempit dan tergolong rumah dari rakyat jelata kalangan fuqoro, ruang tamu beliau tak pernah kosong dari ratusan botol air aqua dari para tamu yg meminta air do’a dari beliau, beliau sangat santun pada para tamu dari segala kalangan baik itu kalangan kaya, miskin, ‘ulama, awam, dan siapapun.

Al-Habib 'Ali Bin Ja'far Al'AydrusBeliau adalah seorang kekasih Allah SWT yang mengajarkan kepada siapa pun bahwa di zaman yang sudah amat maju ini orang masih bisa hidup zuhud dan tawadhu. Dalam kesederhanaannya, beliau mengarungi hidup dengan tegar. Tanda keutamaan dalam diri beliau sangat jelas terlihat ketika wajah beliau dipandang, dapat mengingatkan hati yang memandangnya kepada Allah SWT.

Profil Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf, Pendiri Madrasah Tsaqafah Islamiyah, Bukit Duri – Jakarta Selatan

Beliau adalah seorang Allamah, Arif Billah, mempunyai kedalaman ilmu dan diikuti oleh luhurnya budi pekerti. Beliau adalah salah satu dzurriyah Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallama yang selalu istiqomah di jalan yang telah ditempuh oleh kakek kakek beliau yakni jalan Ahlusunnah wal Jamaah

Habib Abdurrahman bin Ahmad AssegafHabib Abdurrahman bin Ahmad bin Abdul Qadir bin Ali bin Umar bin Segaf bin Muhammad bin Umar bin Thoha bin Umar bin Thoha bin Umar ash-Shofi bin Abdurrahman bin Muhammad bin Ali bin Sayyidina Syekh Al-Imam Al-Qutb Abdurrahman As-segaf bin Syekh Muhammad Maula Ad-Dawilayh bin Syekh Ali Shohibud Dark bin Sayyidina Al-Imam Alwi Al-Ghuyur bin Sayyidina Al-Imam Al-Faqih Al-Muqaddam muhammad bin Sayyidina Ali bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib Marbat bin Sayyidina Al-Imam Kholi Qosam bin Sayyidina Alwi bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib As-Shouma’ah bin Sayyidina Al-Imam Alwi Shohib Saml bin Sayyidina Al-Imam Ubaidillah Shohibul Aradh bin Sayyidina Al-Imam Muhajir Ahmad bin Sayyidina Al-Imam Isa Ar-Rumi bin Sayyidina Al- ImamMuhammad An-Naqib bin Sayyidina Al-Imam Ali Al-Uraydhi bin Sayyidina Al-Imam Ja’far As-Shodiq bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Sayyidina Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Al-Imam As-Syahid Syababul Jannah Sayyidina Al-Husein Rodiyallahu ‘Anhum.

Biografi Singkat KH. Muhammad Hasyim Asy’ari (Pendiri Nahdlatul Ulama)

Kyai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari, bagian belakangnya juga sering dieja Asy’ari atau Ashari, lahir 10 April 1875 (24 Dzulqaidah 1287H) dan wafat pada 25 Juli 1947; dimakamkan di Tebu Ireng, Jombang, adalah pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia.

Kiyai Haji Muhammad Hasyim Asy'ariKH Hasyim Asyari adalah putra ketiga dari 11 bersaudara. Ayahnya bernama Kyai Asyari, pemimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang. Ibunya bernama Halimah. Dari garis ibu, Hasyim merupakan keturunan kedelapan dari Jaka Tingkir (Sultan Pajang). Hasyim adalah putra ketiga dari 11 bersaudara. Namun keluarga Hasyim adalah keluarga Kyai. Kakeknya, Kyai Utsman memimpin Pesantren Nggedang, sebelah utara Jombang. Sedangkan ayahnya sendiri, Kyai Asy’ari, memimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang. Dua orang inilah yang menanamkan nilai dan dasar-dasar Islam secara kokoh kepada Hasyim

HABIB ALI AL-HABSYI KWITANG (Mata Air Ilmu di Tanah Betawi)



Sebutlah nama Habib Ali Kwitang dihadapan ulama atau ustadz di Jakarta. Pastilah kesan takzim akan muncul seketika. Sebagian mereka bahkan akan langsung melafalalkan surat al-Fatihah sebagai doa bagi beliau.


Guru dari para kyai itu sebagian besar terkait dengan ulama besar yang masyhur dengan Majelis Kwitang berusia lebih dari seabad itu. Kaitan yang bersifat sangat emosional, suci, serta berada dalam tali indah dakwah dan ukhuwah islamiyyah, karena kaitannya terhubung dengan ajaran tauhid untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Selasa, 11 November 2014

Jokowi Pembawa Masalah



Jakarta – FPI: Joko Widodo alias Jokowi yang terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta maupun Presiden RI 2014, terlahir akibat peran besar dari media-media sekuler dukungan aseng dan asing. Hal ini menimbulkan permasalahan terhadap rakyat Indonesia yang berpenduduk mayoritas muslim. Salah satu contoh, di Solo kotanya umat Islam, Jokowi berhasil mewariskan seorang KAFIR menjadi Wali Kota Solo.
Demikian juga di Jakarta, Jokowi sebagai Gubernur pun menggandeng Ahok atau Zang Wan Xie alias Basuki Tjahja Purnama yang notabene seorang Kristen Protestan sebagai Wakilnya. Belum lagi usai masa tugasnya, Jokowi kembali loncat mengikuti Pilpres 2014 dan terpilih. Kini dia pun mewariskan Ibukota Jakarta seorang Gubernur KAFIR.
Menyikapi hal-hal yang merugikan umat Islam, Tabloid Suara Islam menggelar wawancara khusus bersama Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab. Sebagai berikut:  
SI : Bagaimana pandangan Habib dengan terpilihnya Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden saat ini?
HRS : Kemenangan Jokowi sebagai Presiden sudah diduga banyak orang, karena memang sejak jauh sebelum Pilgub DKI semua media habis-habisan menokohkan dan membesarkannya, sehingga Jokowi menjadi "icon" perjuangan rakyat kecil. Dengan modal itu dia memenangkan Pilgub DKI dan dengan modal itu pula dia memenangkan Pilpres 2014.
SI : Ada dua orang dalam Tim Transisi Jokowi-JK beragama non Islam, bagaimana pandangan Habib?
HRS : Wajib diwaspadai !!!  Karena itu bisa jadi "Pintu Masuk Emas" bagi kalangan non Islam untuk menguasai dan mengendalikan sistem.
SI : Di Solo dan Jakarta, Jokowi meninggalkan pemimpin non Islam, bagaimana pandangan Habib?
HRS : Sudah saya nyatakan sejak lama bahwa Jokowi adalah Pembawa Masalah dan Pengundang Musibah bagi Umat Islam, karena untuk meraih jabatan dan kekuasaan, dia tidak peduli walau harus meninggalkan orang kafir sebagai pemimpin umat Islam.
SI : Di daerah-daerah mayoritas non Islam, Jokowi memenangkan suara. Bagaimana Habib melihat hal ini?
HRS : Tentu saja dia menang di wilayah non Islam, bagaimana tidak ?! Dia dikenal sebagai Tokoh Pluralis yang senang membela kepentingan umat agama lain di luar Islam, walau harus mengorbankan umat Islam sendiri.
SI : FPI Jakarta menolak Ahok sebagai gubernur DKI, mengapa demikian?
Bagus !!! Sikap FPI DKI Jakarta sudah sangat bagus, karena mengacu kepada AD / ART FPI yang senafas dan sejalan dengan Syariat Islam Alasan FPI DKI Jakarta pun sudah sangat jelas bahwa Ahok kafir, dan orang kafir tidak boleh memimpin umat Islam !!! 
Ditambah lagi Ahok kasar dan tidak bermoral. Lihat saja ucapan dan sikapnya seperti preman. Dia sebut pegawainya sendiri sebagai binatang, dan dia sebut Ormas Islam munafiq, lalu dia hina DPRD seenak waduknya, belakangan dia tantang FPI Jakarta bak Pendekar China Mabok.
SI : Indonesia kan negara demokrasi yang membolehkan orang non muslim jadi Gubernur bahkan jadi Presiden sekali pun ?!
HRS : Siapa bilang Indonesia negara demokrasi ?!  Indonesia ini Negara Musyawarah yang berdasarkan Ketuhanan Yang maha Esa. Siapa itu Tuhan Yang Maha Esa ?!  Dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea ketiga ada keterangan konstitusional bahwa yang dimaksud dengan Tuhan Yang Maha Esa adalah "Allah Yang Maha Kuasa". Dengan demikian arti Tuhan Yang Maha Esa adalah Allah Subhaanahu Wa Ta'aala.
Jadi, secara konstitusional bahwa Dasar Negara RI adalah TAUHID yaitu Ketuhanan Yang maha Esa yang tidak lain dan tidak bukan adalah Allah Subhaanahu Wa Ta'aala. Nah, di NKRI yang Dasar Negaranya adalah TAUHID untuk Allah Subhaanahu Wa Ta'aala, mana boleh orang kafir memimpin umat Islam !!
SI : Tapi berdasarkan perundang-undangan Ahok secara otomatis menjadi Gubernur DKI Jakarta manakala Jokowi sudah secara resmi mundur dari jabatan Gubernurnya untuk dilantik sebagai Presiden RI ?!
HRS : Ya, tapi jangan lupa perundangan-undangan yang dimaksud kan hanya sebatas Hukum Sipil, sementara di Indonesia ada tiga Sistem Hukum yang diakui negara, yaitu : Hukum Agama, Hukum Adat dan Hukum Sipil. Nah, Hukum Agama Islam sebagai agama mayoritas warga Jakarta mengharamkan orang kafir jadi Gubernur, begitu juga Hukum Adat Betawi yang menganggap orang kafir sebagai "najis" yang tidak boleh memimpin Betawi. Jadi, walau pun Hukum Sipil membolehkan, tapi Hukum Agama dan Hukum Adat melarang, sehingga posisinya 1 : 2 dong. Karenanya, jangan ngotot untuk memaksakan Hukum Sipil di atas Hukum Agama dan Hukum Adat.
Selain itu, jangan lupa juga bahwa berdasarkan perundang-undangan pun DPRD berhak menolak pelantikan Ahok, bahkan berhak mengajukan permohonan pemecatan Ahok sebagai Wagub DKI Jakarta ke Mendagri, karena penghinaannya kepada DPRD dan sikap sombong dan angkuhnya yang sering menentang dan menantang Mendagri, bahkan arogan dan preman serta tidak bermoral.
Ingat : Bupati Garut Aceng Fikri bisa diberhentikan oleh Mendagri karena penolakan DPRD hanya lantaran persoalan "kawin lagi" yang sangat pribadi, apalagi soal perilaku Ahok yang arogan dan amoral !!!
Justru, jika DPRD DKI Jakarta tetap "ngotot" melantik Ahok sebagai Gubernur DKI, kami balik bertanya : Ada apa ?!  Dimana itu Koalisi Merah Putih yang katanya solid ?! Apa sudah luntur warnanya kena keringat Babi ?!  Atau apa "Pancasila" sudah berubah jadi "Panca Gila" ??!!
Saya ingatkan kepada seluruh anggota DPRD DKI Jakarta yang beragama Islam, dari partai mana pun : Ini Jakarta Bung !!!  Masyarakat aslinya Betawi identik dengan Islam. Dan Warganya yang sangat heterogen mayoritas juga beragama Islam. Jangan kalian gadaikan Islam hanya untuk "seekor" Ahok !!!
SI : Bagaimana kalau Ahok masuk Islam ?!
HRS : Alhamdulillaah, kita sambut dengan gembira. Namun perilaku Ahok yang arogan tetap harus jadi pertimbangan DPRD dalam pelantikannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, karena Gubernur DKI Jakarta wajib seorang muslim yang beriman dan bertaqwa serta berakhlaq mulia, jadi tidak cukup hanya dengan beragama Islam saja.
SI : CSIS nampaknya akan semakin kuat menjadi tangki pemikir Jokowi, bagaimana pandangan Habib?
HRS : CSIS itu berbahaya !!! Sejarah mencatat bagaimana saat CSIS menjadi Thinh Tank Orde Baru, membangun Bank Syariah saja dijegal habis-habisan. Dan lebih dari tujuh puluh perda syariah disikat habis. Umat Islam pun selalu dihadap-hadapkan dengan Pancasila, dan Ormas Islam dikatagorikan sebagai Bahaya Laten Kanan, sehingga harus selalu diawasi dan dibonsai.
SI : Sebagian kalangan mengharapkan Jusuf Kalla dapat mengerem laju sekulerisme PDIP-Jokowi, bagaimana menurut Habib?
HRS : Kita tidak bisa banyak berharap dengan seorang JK, karena JK sendiri selama ini dikenal sebagai seorang yang sangat anti penerapan Syariah Islam.
SI : Sebelum Pilpres, Tim Jokowi melontarkan program-program yang menakutkan bagi umat Islam seperti: penghapusan kolom KTP, penghapusan perda syariat dll. Bagaimana prediksi Habib, apakah hal-hal seperti itu akan dilakukan?
HRS : Jokowi dan sekutunya tidak mudah melakukan itu semua, karena akan berhadapan dengan Koalisi Merah Putih dari Pusat hingga Daerah, dan juga berhadapan dengan Otonomi Daerah. Belum lagi berhadapan dengan Para Tokoh Habaib dan Kyai serta Ormas-Ormas Islam. Kalau dia paksakan juga, maka dia bisa rontok dan ambruk di tengah jalan.
SI : Kompas dan Metro TV habis-habisan membackup berbagai program Jokowi, bagaimana pandangan Habib?
HRS : Itu karena memang Kompas dan Metro berada dalam satu garis dengan Jokowi yaitu Garis Sepilis (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme), sehingga mudah bersimbiosis, hanya saja Jokowi belum menjadi Liberal sejati, sehingga masih ada harapan "mengislamkannya", sedang Kompas dan Metro sudah jadi Liberal sejati yang sangat berbahaya, sehingga hanya "keajaiban" dari Allah SWT yang bisa "mengislamkannya".
SI : Di antara berbagai kementerian yang ada, kementerian mana yang umat perlu sangat waspada?
HRS : Ada dua jabatan Menko dan tujuh jabatan Menteri vital yang harus diwaspadai, karena jika jatuh ke tangan Kafir atau Liberal atau Aliran Sesat apa pun sangat fatal akibatnya, yaitu : Menko Polhukkam dan Menko Ekuin, lalu Menag, Mendiknas, Mendagri, Menlu, Mensesneg, Menkeu dan Menhan.
SI : Kompas dan Jokowi habis-habisan mendukung Pilkada langsung. Apa kira-kira dampak pilkada langsung ini bagi umat?
HRS : Pilkada langsung itu lebih banyak mudhorot daripada manfaatnya. Oleh sebab itu FPI sejak tahun 2012 sudah mengusulkan ke Pemerintah dan DPR RI agar Pilkada dilaksanakan cukup via DPRD saja. Ada dua belas alasan yang diajukan FPI.
Pertama, sesuai dengan Asas Musyawarah. Kedua, sesuai dengan Sila keempat Pancasila. Ketiga, menekan biaya Pilkada. Keempat, meredam konflik horisontal. Kelima, mencegah pembodohan rakyat. Keenam, mencegah pembudayaan money politic di tengah masyarakat.
Lalu Ketujuh, menjamin Asas Proporsional agar minoritas tidak memimpin mayoritas, sehingga kepemimpinan daerah lebih legitimate. Kedelapan, menjamin kualitas Kepala Daerah karena via seleksi DPRD. Kesembilan, mempermudah pemberhentian Kepala Daerah bermasalah. Kesepuluh, mencegah lahirnya Raja-Raja kecil yang bisa sebabkan disintegrasi bangsa.
Ada pun Kesebelas, mempermudah antisipasi money politick di kalangan DPRD dari pada di kalangan masyarakat luas. Dan Keduabelas, mempermudah KPK menyelidiki dan menangkap pelaku money politik di kalangan DPRD daripada di kalangan masyarakat luas.
SI : Apa sikap yang harus diambil umat melihat pemerintahan/kabinet Jokowi nanti?
HRS : Kita harus terus berdoa kepada Allah SWT agar Jokowi - JK mendapat limpahan Taufiq dan Hidayah, sehingga tampil sebagai Presiden dan Wakil Presiden Ri yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta cinta kepada negeri dan rakyatnya. Dengan demikian mereka selalu dalam lindungan Allah SWT dalam setiap langkah dan putusannya, termasuk penyusunan kabinetnya, sehingga bisa membawa Indonesia menjadi Baldah Thoyyibah.
Dan kita tetap harus selalu mendukung serta mematuhi semua kebijakan Jokowi - JK selama sejalan dengan Syariat Islam. Dan kita juga tetap wajib menolak dan menentang serta melawan semua kebijakan mereka yang bertentangan dengan Syariat Islam.
Ingat Pesan Nabi SAW : Laa Thoo'ata Li Makhluuqin Fii Ma'shiyatil Khooliq, innamath Thoo'atu Fil Ma'ruuf." Artinya, tidak ada ketaatan kepada makhluq mana pun dalam ma'siat kepada Kholiq (Sang Pencipta), sesungguhnya ketaatan itu hanya berlaku dalam kebaikan."(suaraislam)

Harapan Ahok Menuju DKI-1 Kian Pudar



Jakarta – FPI: Aksi menolak Basuki Tjahaja Purnama alias Zang Wan Xie alias Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta yang digelar Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) Senin 10 November 2014 kemarin berjalan lancar dan sukses. Puluhan ribu umat Islam Jakarta memutihkan Jalan Protokol Sudirman - Thamrin dan menyemut melingkar Jalan Kebon Sirih dan Jalan Merdeka, longmarch menuju Gedung DPRD dan Balai Kota DKI Jakarta.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab yang turut hadir memimpin aksi tersebut, menyatakan pihaknya melalui Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), sudah melakukan kesepakatan dengan Koalisi Merah Putih untuk menjegal pelantikan Ahok. “Delegasi GMJ diterima baik oleh seluruh komponen KMP di DPRD DKI Jakarta, sedang KIH (Koalisi Indonesia Hebat) tak satu pun terlihat batang hidungnya,” kata Habib, Senin 10 November 2014 malam.
Berikut adalah kesepakatan Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) – Koalisi Merah Putih (KMP) :
  1. GMJ dan KMP sepakat bahwa Ahok harus dilengserkan karena sudah melanggar Konstitusi dan Perundang-undangan.
  2. GMJ dan KMP sepakat bahwa sesuai Perppu No 1 Tahun 2014 Pasal 173 maka Ahok tidak serta-merta menggantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.
  3. GMJ dan KMP sepakat bahwa sesuai Perppu No 1 Tahun 2014 Pasal 174 maka Gubernur pengganti Jokowi harus dipilih melalui DPRD DKI Jakarta.
  4. GMJ dan KMP sepakat bahwa sesuai Perppu No 1 Tahun 2014 Pasal 203 tidak berlaku dalam pergantian Gubernur DKI JKT, karena pengangkatan Jokowi sebagai Gubernur dengan UU No 29 Th 2007 bukan dengan UU No 32 Th 2004.
  5. Bahwa GMJ dan KMP sepakat untuk menolak Pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.
  6. Bahwa KMP berkomitmen jika Ahok dipaksakan untuk dilantik jadi Gubernur DKI Jakarta, maka KMP akan gunakan Hak Interpelasi dan Hak Angket untuk melengserkan Ahok.
  7. Bahwa GMJ berkomitmen jika Ahok dipaksakan untuk dilantik jadi Gubernur DKI Jakarta, maka GMJ akan melakukan Class Action, sekaligus mengangkat Gubernur Tandingan di DKI Jakarta hingga dilengserkannya Ahok.
Lebih dari seratus Ormas Islam dan Majelis-Majelis Ta'lim serta Pesantren dan Padepokan Silat Betawi bersama para Ulama dan Habaib serta Tokoh Islam ikut menggelar Long March dari Bunderan HI ke DPRD dan Balai Kota DKI Jakarta menuntut digagalkannya pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI.
Banyak tokoh yang hadir dalam aksi damai ini, dari kalangan Ulama dan Tokoh Betawi antara lain KH. Fachrurrozi Ishaq (Ketua GMJ), KH Kholil Ridhwan (Ketua MUI Pusat), KH Maulana Kamal Yusuf (Syuriah PW NU DKI Jkt), KH Misbahul Anam (Ketua Syuro FPI), KH Munawir Asli (Ulama Betawi), KH Ahmad Baidhowi (Ulama Betawi), KH Abu Hanifah (Da'i Betawi), KH. Muhammad al Khaththath (Sekjen FUI), Dr Sri Bintang Pamungkas, H.Endang (Ketum FBB) dan H.Qomaruddin b H.Darip (Guru Besar Silat Betawi), dll.
Sedang dari kalangan Habaib antara lain : Habib Idrus b Hasyim Alattas (Perguruan As-Sa'adah), Habib Muhsin Alattas (MT Anwarul Hidayah), Habib Hamid Alattas (MT Sholawat), Habib Ali Al-Habsyi (Islamic Center Kwitang), Habib Alwi Alaydrus (Dai Jakarta), Habib Zaki b Yahya (Da'i Jakarta), Habib Abdullah Al-Haddad (Al-Hawi), Habib Sofi Segaf Assegaf (Ats-Tsaqofah), Habib Salim Selon Alattas (FPI JKT) dan Ust. Ahmad Al-Habsyi (Dai Kondang) termasuk Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab, dll.
Hal ini bertolak belakang dengan apa-apa yang diberitakan berbagai media liberal, bahwa yang turun pada Aksi Lengserkan Ahok hari Senin 10 November 2014 hanya seratusan massa FPI, bahkan ada yang menyebut cuma puluhan. Namun kenyataannya, puluhan kamera video dan foto telah mengabadikan Aksi Lengserkan Ahok dan diunduh ke berbagai Sosial Media, hingga siapa saja akan dapat melihat bahwa aksi tersebut besar dan berkah serta merupakan kerja sama semua komponen umat Islam dari beragam kelompok dan golongan.
Anehnya, media mainstream justru memberitakan aneka pernyataan Ahok, seperti : Ahok mau bubarkan FPI, Ahok tidak mau berunding dengan FPI, Ahok melapor ke Menkumham untuk pembubaran FPI, Ahok melawan FPI, hingga jalan macet. Sedang substansi tuntutan GMJ dan argumentasi konstitusinya tak satu pun diberitakan.
Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab menjelaskan bahwa kedatangan GMJ ke Balai Kota bukan untuk berunding dengan Ahok, tapi untuk Lengserkan Ahok. Dan Aksi GMJ tidak akan berhenti hingga Ahok lengser. Habib Rizieq memberi himbauan kepada Presiden RI dan Mendagri agar tidak menggunakan Arogansi Kekuasaan untuk memaksakan pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, kedaulatan rakyat juga harus dikedepankan.
Akhirnya, Habib Rizieq mengajak Presiden RI dan Mendagri untuk bersama mendorong agar KIH dan KMP di DPRD DKI Jakarta, duduk bersama dalam MUSYAWARAH MUFAKAT demi melaksanakan amanat Perppu No 1 Tahun 2014, agar terwujudnya persatuan dan kesatuan NKRI yang damai lagi sejahtera. [slm/fpi]

Digempur Umat Islam, Nasib Ahok Diujung Tanduk



Jakarta – FPI: Puluhan ribu massa Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) memadati Bundaran Hotel Indonesia (HI) lalu longmarch ke kantor DPRD DKI dan Balaikota Jakarta, Senin 10 November 2014. Mereka menuntut Basuki Tjahaja Purnama alias Zang Wan Xie alias Ahok, lengser dari jabatannya. Tampaknya nasib Ahok kian diujung tanduk.
Ketua GMJ, KH. Fachrurrozi Ishaq menegaskan bahwa Ahok turun adalah harga mati. Karena Ahok telah banyak menyakiti hati umat Islam. Terakhir Ahok menyatakan bahwa yang akan turun pada demonstrasi 10 November adalah para preman. “Masa ulama dan habaib dianggap preman,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Ahok di Jakarta ini menjadi sumber konflik, karena itu tidak layak menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dalam aksinya, dengan logat betawi massa meneriakkan yel-yel "Gue gak mau tahu, yang penting Ahok turun! Gue gak mau tahu, yang penting Ahok turun!"
Perwakilan Ulama dan Habaib diterima oleh pimpinan DPRD DKI, hasil delegasi tersebut menyepakati bahwa partai-partai dalam Koalisi Merah Putih di DPRD DKI juga setuju bahwa Ahok tidak layak memimpin Jakarta.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik menegaskan bahwa keinginan warga Jakarta yang menolak Basuki Purnama (Ahok) jadi Gubernur Jakarta sejalan dengan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) di DPRD DKI.
Ia bersama sejumlah pimpinan DPRD DKI menemui massa demonstrasi dan berorasi setelah berdialog dengan perwakilan massa. "Kita sudah berdialog, apa yang disampaikan para ulama dan habaib sama dengan pikiran kami, sejalan dengan pikiran kami. Dan kami akan lakukan sesuai kewenangan yang diberikan oleh Undang-undang pada DPRD," ujar Taufik dihadapan puluhan ribu massa Gerakan Masyarakat Jakarta, seperti dikutipSuara-Islam.com, Senin 10 November 2014.
Ia berjanji bersama rekan-rekannya di KMP akan memperjuangkan aspirasi warga Jakarta. "Atas apa yang diinginkan saudara-saudara sekalian, karenanya kami dari KMP akan berjuang mati-matian," tegas Taufik.
"Dan insya’ Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama, keinginan bapak-bapak dan ibu-ibu akan terwujud," kata Taufik yang disambut teriakan "Allahuakbar" dari massa yang hadir.
Selain itu Umat Islam yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) mengumpulkan angket penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Kita akan mengumpulkan angket, bagi warga Jakarta yang tidak setuju Ahok jadi Gubernur," kata salah satu anggota demonstran di depan Gedung Balai Kota, Medan Merdeka Selatan.
Dalam angket itu, warga wajib melampirkan fotokopi KTP sebagai bukti angket ini murni dari warga Jakarta. "Untuk memastikan yang memberi angket itu harus orang Jakarta,"singkatnya.
Banyak tokoh yang hadir dalam aksi damai ini, selain KH. Fachrurrozi Ishaq, hadir pula Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Syihab, KH. Maulana Kamal Yusuf (NU DKI Jakarta), KH. Cholil Ridwan (Ketua MUI Pusat), Habib Idrus Hasyim Alatas,  KH. Muhammad al Khaththath (Sekjen FUI), Ustaz Ahmad Al Habsyi (Da'i kondang), Dr Sri Bintang Pamungkas dan lainnya.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab menyatakan akan terus menggelorakan aksi menolak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Habib menegaskan bahwa pergerakan ini adalah bagian dari memperjuangkan hak-hak untuk umat Islam di seluruh Jakarta. “Tidak hanya tolak Ahok. Kami pun terus perjuangkan hak umat Islam di seluruh Jakarta,” kata Habib dalam ‘Aksi Sejuta Umat Lengserkan Ahok’ di depan Gedung DPRD DKI Jakarta.
Tak ketinggalan, turut hadir dalam aksi ini mantan anggota DPR/MPR Dr Sri Bintang Pamungkas. Aktivis yang sempat dipenjara Soeharto di era Orde Baru ini ikut partisipasi dengan alasan merasa terpanggil sebagai umat Islam.
Menurut Sri Bintang, dirinya menolak Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta karena Ahok memiliki kepribadian yang buruk sebagai publik figur. Menurutnya, Ahok dikenal bermulut besar, sombong dan bicaranya terkadang kotor. “Ahok itu sok pandai. Bicara besar, sombong, dan kotor omongannya,” katanya, seperti dikutip hidayatullah.com, Senin 10 November 2014.
FPI dan FUI termasuk paling rajin melakukan aksi unjuk rasa menolak keberadaan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, bersama ormas Islam lainnya Ahok dinilai tak pantas memimpin Ibu Kota, apalagi belakangan ini pengganti Jokowi ini dinilai banyak mengeluarkan pernyataan-pernyataan arogan dan melukai perasaan umat Islam.
Penolakan Ahok dari sejumlah kalangan ini karena perilaku Ahok yang dinilai tidak layak memimpin Jakarta dengan tempramen yang tidak karuan, tidak mau mendengar pendapat dan berakhlak buruk.
Kebiasaan Ahok berbicara kasar dan sembarangan bak preman kawasan Glodok Jakarta yang membuat banyak orang tersinggung dan marah. Caci maki Ahok terhadap warga pribumi ini bukan yang pertama, tapi sudah tak terhitung banyaknya. Mulai dari menuding seluruh pejabat DKI bajingan, ormas Islam seperti FPI dan Muhammadiyah yang pernah dijulukinya sebagai Munafik, sampai anak sekolah dan pengendara motor yang disuruhnya ditabrak mati saja jika melanggar aturan.
Bahkan Ahok pernah mengusulkan, untuk menghadapai para pendemo sekali-sekali bisa dengan Water Cannon yang diisi bensin biar kebakaran. “Kita satu lawan satu sudah susah apalagi lawan 3-4 orang. Untuk itu saya minta sediain Water Cannon. “Water Cannon itu diisi bensin sekali-sekali biar kebakaran. Ya kalau rusuh disemprot bensin kira-kira dia teriak-teriak bertobat nggak? Kalau orang bertobat itu, orang-orang bayaran ya, bukan ideologi,” kata Ahok dalam acara silaturahmi bersama Polsek, Babinsa dan lurah se-Jakarta, Kamis 25 September 2014.
Yang lebih parah lagi, Ahok mengaku tidak segan memuntahkan peluru, bahkan membakar hidup-hidup untuk menghabisi kelompok yang suka anarkis saat demonstrasi. “Makanya saya harap pengawal saya pegang pistolnya banyak saja. Jadi saya bisa minjem gitu,” kata Ahok dalam acara ‘Revitalisasi Kring Serse’ Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Selasa 14 Oktober 2014.
Selain tidak ragu tembak para demonstran anarkis, Ahok juga bakal membakar mereka hidup-hidup. “Saya bilang tidak, saya tidak mau mahasiswa hanya nanti pasang lilin, duka cita seorang gubernur terguling di Balai Kota diserbu demonstran yang anarkis. Yang akan saya lakukan, saya bakar hidup-hidup mereka!!” tandas Ahok.
Ahok melanjutkan, jika ada kelompok yang menghambat usaha pemerintah untuk melaksanakan hal yang diamanatkan oleh konstitusi, maka aparat harus bertindak tegas. “Ini tugas pemerintah kalau ada kelompok bertindak anarkis dan justru mengancam nyawa banyak orang, saya minta petugas untuk tindak tegas, bila perlu bunuh di tempat sekalipun ada kamera TV menyorot,” tandas Ahok seperti dikutip Republika, Selasa 14 Oktober 2014.
Wajar bila sikap bobrok tersebut kini makin menimbulkan keprihatinan berbagai pihak. Namun celakanya, Ahok menganggap perilaku premanisme yang melekat pada dirinya adalah sebuah kebanggaan. [slm/fpi]

Kisah Karomah Almarhum Habib Munzir Al Musawwa

Cerita dari jamaah Majelis Rasulullah tentang Karomah Habib Munzir Al Musawwa
Artikel dibawah ini awalnya, dari web pembaca blog saya. Kemudian si pemilik web, mas yogo saptono memberikan sumber aslinya dari milist MajelisRasulullah majelisrasulullah@yahoogroups.com. Artikel dibawah ini merupakan postingan dalam milist tersebut yang dikirim oleh pemudasuci@yahoo.com. Beberapa bagian saya potong untuk mempermudah pembacaan. Selanjutnya tulisan dibawah ini merupakan isi postingan dimilist tersebut.
Ketika ada orang yg iseng bertanya padanya : wahai habib, bukankah Rasul saw juga punya rumah walau sederhana??, beliau tertegun dan menangis, beliau berkata : iya betul, tapikan Rasul saw juga tidak beli tanah, beliau diberi tanah oleh kaum anshar, lalu bersama sama membangun rumah.., saya takut dipertanyakan Allah kalau ada orang muslim yg masih berumahkan koran di pinggir jalan dan di gusur gusur, sedangkan bumi menyaksikan saya tenang tenang dirumah saya..
pernah ada seorang wali besar di Tarim, guru dari Guru Mulia Almusnid alhabib Umar bin Hafidh, namanya Hb Abdulqadir Almasyhur, ketika hb munzir datang menjumpainya, maka habib itu yg sudah tua renta langsung menangis.. dan berkata : WAHAI MUHAMMAD…! (saw), maka Hb Munzir berkata : saya Munzir, nama saya bukan Muhammad.., maka habib itu berkata : ENGKAU MUHAMMAD SAW..!, ENGKAU MUHAMMAD.. SAW!, maka hb Munzir diam… lalu ketika ALhabib Umar bin Hafidh datang maka segera alhabib Abdulqadir almasyhur berkata : wahai umar, inilah Maula Jawa (Tuan Penguasa Pulau Jawa), maka Alhabib Umar bin Hafidh hanya senyam senyum.. (kalo ga percaya boleh tanya pada alumni pertama DM)
lihat kemanapun beliau pergi pasti disambut tangis ummat dan cinta, bahkan sampai ke pedalaman irian, ongkos sendiri, masuk ke daerah yg sudah ratusan tahun belum dijamah para da’i, ratusan orang yg sudah masuk islam ditangannya, banyak orang bermimpi Rasul saw selalu hadir di majelisnya,
bahkan ada orang wanita dari australia yg selalu mimpi Rasul saw, ia sudah bai’at dengan banyak thariqah, dan 10 tahun ia tak lagi bisa melihat Rasul saw entah kenapa, namun ketika ia hadir di Majelis Hb Munzir di masjid almunawar, ia bisa melihat lagi Rasulullah saw..
maka berkata orang itu, sungguh habib yg satu ini adalah syeikh Futuh ku, dia membuka hijabku tanpa ia mengenalku, dia benar benar dicintai oleh Rasul saw, kabar itu disampaikan pada hb munzir, dan beliau hanya menunduk malu..
beliau itu masyhur dalam dakwah syariah, namun mastur (menyembunyikan diri) dalam keluasan haqiqah dan makrifahnya. .
bukan orang yg sembarangan mengobral mimpi dan perjumpaan gaibnya ke khalayak umum
ketika orang ramai minta agar Hb Umar maulakhela didoakan karena sakit, maka beliau tenagn tenang saja, dan berkata : Hb Nofel bin Jindan yg akan wafat, dan Hb Umar Maulakhela masih panjang usianya.. benar saja, keesokan harinya Hb Nofel bin Jindan wafat, dan Hb Umar maulakhela sembuh dan keluar dari opname.., itu beberapa tahun yg lalu..
ketika Hb Anis Alhabsyi solo sakit keras dan dalam keadaan kritis, orang orang mendesak hb munzir untuk menyambangi dan mendoakan Hb Anis, maka beliau berkata pd orang orang dekatnya, hb anis akan sembuh dan keluar dari opname, Insya Allah kira kira masih sebulan lagi usia beliau,..
betul saja, Hb Anis sembuh, dan sebulan kemudian wafat..
ketika gunung papandayan bergolak dan sudah dinaikkan posisinya dari siaga 1 menjadi “awas”, maka Hb Munzir dg santai berangkat kesana, sampai ke ujung kawah, berdoa, dan melemparkan jubahnya ke kawah, kawah itu reda hingga kini dan kejadian itu adalah 7 tahun yg lalu (VCD nya disimpan di markas dan dilarang disebarkan)
demikian pula ketika beliau masuk ke wilayah Beji Depok, yg terkenal dg sihir dan dukun dukun jahatnya., maka selesai acara hb munzir malam itu, keesokan harinya seorang dukun mendatangi panitya, ia berkata : saya ingin jumpa dg tuan guru yg semalam buat maulid disini..!, semua masyarakat kaget, karena dia dukun jahat dan tak pernah shalat dan tak mau dekat dg ulama dan sangat ditakuti, ketika ditanya kenapa??, ia berkata : saya mempunyai 4 Jin khodam, semalam mereka lenyap., lalu subuh tadi saya lihat mereka (Jin jin khodam itu) sudah pakai baju putih dan sorban, dan sudah masuk islam, ketika kutanya kenapa kalian masuk islam, dan jadi begini??, maka jin jin ku berkata : apakah juragan tidak tahu?, semalam ada Kanjeng Rasulullah saw hadir di acara Hb Munzir, kami masuk islam..!
kejadian serupa di Beji Depok seorang dukun yg mempunyai dua ekor macan jadi jadian yg menjaga rumahnya, malam itu Macan jejadiannya hilang, ia mencarinya, ia menemukan kedua macan jadi2an itu sedang duduk bersimpuh didepan pintu masjid mendengarkan ceramah hb munzir..
demikian pula ketika berapa muridnya berangkat ke Kuningan Cirebon, daerah yg terkenal ahli santet dan jago jago sihirnya, maka hb munzir menepuk bahu muridnya dan berkata : MA’ANNABIY.. !, berangkatlah, Rasul saw bersama kalian..
maka saat mereka membaca maulid, tiba tiba terjadi angin ribut yg mengguncang rumah itu dg dahsyat, lalu mereka mnta kepada Allah perlindungan, dan teringat hb munzir dalam hatinya, tiba tiba angin ribut reda, dan mereka semua mencium minyak wangi hb munzir yg seakan lewat dihadapan mereka, dan terdengarlah ledakan bola bola api diluar rumah yg tak bisa masuk kerumah itu..
ketika mereka pulang mereka cerita pd hb munzir, beliau hanya senyum dan menunduk malu..
demikian pula pedande pndande Bali, ketika Hb Munzir kunjung ke Bali, maka berkata muslimin disana, habib, semua hotel penuh, kami tempatkan hb ditempat yg dekat dengan kediaman Raja Leak (raja dukun leak) di Bali, maka hb munzir senyum senyum saja, keesokan harinya Raja Leak itu berkata : saya mencium wangi Raja dari pulau Jawa ada disekitar sini semalam..
maaf kalo gue ceplas ceplos, cuma gue lebih senang guru yg mengajar syariah namun tawadhu, tidak sesohor, sebagaimana Rasul saw yg hakikatnya sangat berkuasa di alam, namun membiarkan musuh musuhnya mencaci dan menghinanya, beliau tidak membuat mereka terpendam dibumi atau ditindih gunung, bahkan mendoakan mereka,
demikian pula ketika hb munzir dicaci maki dg sebutan Munzir ghulam ahmad..!, karena ia tidak mau ikut demo anti ahmadiyah, beliau tetap senyum dan bersabar, beliau memilih jalan damai dan membenahi ummat dg kedamaian daripada kekerasan, dan beliau sudah memaafkan pencaci itu sebelum orang itu minta maaf padanya, bahkan menginstruksikan agar jamaahnya jangan ada yg mengganggu pencaci itu,
kemarin beberapa minggu yg lalu di acara almakmur tebet hb munzir malah duduk berdampingan dg si pencaci itu, ia tetap ramah dan sesekali bercanda dg Da’i yg mencacinya sebagai murtad dan pengikut ahmadiyah..
Sumber Mailing list Majelis Rasulullah SAW

Khalifah Yazid bin Mu'awiyah dan Syahidnya Imam Husein di Hari Asyuro

Yazid bin Mu'awiyah, lahir tahun 25 H ada yg mengatakan 26 H. Dia bertubuh gemuk dan berbulu.

Hasan Bashri berkata: Dua orang perusak urusan manusia adalah: Pertama, 'Amr bin Al 'Ash. Itu terjadi saat dia mengangkat Al Qur'an saat minta dileraikan persengketaan. Peristiwa Tahkim ini menjadi goresan sejarah panjang hingga hari kiamat dengan memunculkan kaum khawarij. Kedua, adalah Al Mughirah bin Syu'bah. Peristiwanya adalah sebagai berikut:Saat dia menjadi gubernur Mu'awiyah di Kufah. Mu'awiyah menulis surat kepadanya: “Jika kamu selesai membaca surat ini, menghadaplah kepada saya, kamu akan saya pecat.”

Al Mughirah tidak segera menghadap Mu'awiyah. Maka tatkala menghadap, Mu'awiyah berkata: “Apa yg menyebabkanmu datang terlambat?” Al Mughirah berkata, “saya membereskan satu perkara yg telah saya persiapkan sejak lalu.” “Perkara apa yg kamu maksud?” Kata Mu'awiyah. “Saya membereskan bai'at orang-orang Kufah untuk Yazid” kata Al Mughirah. “Apakah telah kamu lakukan itu?” tanya Mu'awiyah. “Ya!” Jawab Al Mughirah dengan mantap. Muawiyah berkata, “Jika itu penyebabnya maka kembalilah, saya kembalikan kamu kepada kedudukanmu!.” Tatkala keluar dari ruangan Muawiyah, para sahabat berkata kepadanya, “Apa maksud dari semua itu?” Al Mughirah berkata, “Saya mengikat kaki Mu'awiyah di batang kayu yg ditancapkan di tanah, tak akan lepas hingga kiamat.”

Tatkala Mu'awiyah meninggal, penduduk Syam membaiat Yazid menjadi khalifah. Kemudian ia mengutus seseorang ke Madinah agar penduduk Madinah membaiat dirinya. Namun Al Husein dan Abdullah bin Zubair enggan membaiatnya. Keduanya keluar menuju Makkah.

Abdullah bin Zubair tidak membaiat dan tidak pula mengajak orang lain untuk membaiat dirinya.  Sedangkan Al Husein, mendapatkan kiriman surat dari penduduk Kufah meminta dirinya untuk datang ke Kufah.

Sebenarnya sejak masa Mu'awiyah dia sudah mendapat surat dari penduduk Kufah namun Al Husein tidak mau. Tatkala Yazid dibaiat, mereka kembali mengirim surat dan memintanya untuk datang ke Kufah. Dia lalu berminat untuk pergi ke Kufah.

Abdullah bin Zubair mengusulkan agar dia pergi ke Kufah, sedangkan Abdullah bin Abbas melarangnya. “Jangan kau lakukan itu!” Kata Abdullah bin Abbas. Abdullah bin Umar juga berkata, “Jangan engkau keluar menuju mereka.” Abdullah bin Umar merangkul Al Husein dan menangis.

Jabir bin Abdullah, Abu Sa'id dan Waqid Al Laitsi juga berusaha mencegah Al Husein untuk pergi. Namun Al Husein tidak menerima nasehat seorangpun dari mereka. Al Husein tampaknya sudah bertekad untuk pergi menuju Irak.

Abdullah bin Abbas berkata kepadanya: “Saya kira kamu akan dibunuh di tengah-tengah istri dan anak-anak perempuanmu sebagaimana 'Utsman dibunuh.” Namun Al Husein tetap tidak menerima nasehat Abdullah bin Abbas. Oleh karena itu Abdullah bin Abbas menangis tersedu.

Imam Husein kemudian pergi menuju Irak pada tanggal 10 Dzulhijjah. Dia disertai oleh beberapa keluarganya baik yg laki-laki maupun yg perempuan serta anak-anaknya.

Yazid bin Muawiyah segera mengirim surat kepada Ubaidillah bin Ziyad untuk membunuhnya. Ziyad mengirim pasukan sebanyak 4000 yg dipimpin Umar bin Sa'ad bin Abi Waqqash. Tatkala mereka mengangkat senjata, Al Husein memberikan tawaran kepada mereka.

Pertama dia akan menyerah dan pulang kembali ke Makkah atau pergi sendiri menemui Yazid. Namun pasukan itu menolak apapun selain mereka harus membunuh Al Husein & keluarganya. Al Husein dibunuh, kepalanya mereka letakkan di baskom kehadapan Ziyad. Al Husein dibunuh di Karbala. Tentang pembunuhannya terdapat kisah yg sangat memilukan dimana hati kita tidak mungkin sanggup menanggungnya. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'aun. 26 orang lainnya terbunuh dalam pembantaian Karbala tersebut.

Tatkala Al Husein dibunuh, dunia seakan terhenti selama 7 hari. Sedangkan matahari merapat ke dinding laksana kain yg menguning. Bintang-bintang saling bertabrakan. Dia terbunuh pada tanggal 10 Muharram (Asyura). Terjadi gerhana matahari di hari itu. Ufuk langit memerah terus menerus selama 6 bulan. Tidak pernah terjadi fenomena alam seperti itu sebelumnya.

Disebutkan bahwa tidak ada satu pun batu yg ada dibalik Baitul Maqdis saat itu kecuali dibawahnya akan ditemukan darah kental. Tumbuh-tumbuhan berwarna hijau yg ada di markas tentara mereka menjadi laksana bara. Daging-daging onta yg disembelih ketika dimasak laksana buah 'alqam (buah yg sangat pahit).

Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Salma dia berkata: saya menemui ummu Salamah yg saat itu sedang menangis. Saya tanyakan kepadanya, “apa yg menyebabkanmu menangis?” Dia berkata, “Saya semalam melihat Rasulullah dalam mimpi. Saya lihat di kepala dan jenggotnya berdebu. Saya bertanya kepada Rasulullah, “Mengapa engkau wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Saya baru saja menyaksikan pembunuhan Husein.”

Imam Al Baihaqi dalam kitabnya Dalail an-Nubuwah meriwayatkan dari Abdullah bin Abbas: Saya melihat Rasulullah dalam mimpi. Saat itu tengah hari. Rasulullah kelihatan rambutnya penuh debu. Sedangkan di tangannya ada botol dengan darah di dalamnya. Lalu saya berkata, “Demi ayah & ibuku, apakah itu wahai Rasulullah?” Rasulullah berkata, “Ini adalah darah Al Husein dan teman-temannya, sejak hari ini saya mencarinya.” Abdullah bin Abbas terbangun lalu menghitung hari itu ternyata hari itu adalah Hari Asyura.

Setelah Al Husein & saudara-saudaranya dibunuh, kepala mereka dikirimkan kepada Yazid bin Muawiyah. Pertama kali dia merasa gembira atas terbunuhnya Husein & rombongannya. Namun kemudian dia menyesalkan kejadian itu karena kaum muslimin membenci atas tindakan itu. Kaum muslimin tidak suka terhadap tindakan yg sungguh biadab dan tidak bisa dimaafkan.

Pada tahun 63 H, penduduk Madinah melakukan pemberontakan dan mereka tidak mengakui Yazid sebagai khalifah. Yazid mengirim pasukan dalam jumlah yg sangat besar ke Madinah untuk memerangi penduduk Madinah. Kemudian Yazid memerintahkan pasukannya itu melanjutkan perjalanan menuju Makkah. Dalam rangka memerangi pasukan Abdullah bin Zubair. Dalam peperangan di Madinah itu, dikenal dengan “Peristiwa Harrah”. (satu tempat di sebelah Timur Madinah). Dalam “Peristiwa Harrah” itu hampir tidak ada yg selamat dalam peristiwa itu, sejumlah sahabat Rasulullah dibunuh. Kota Madinah dibumi hanguskan, seribu perawan dirusak kegadisannya. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un.

Penyebab pemberontakan penduduk Madinah karena Yazid disamping dia kejam, ia juga banyak melakukan kemaksiatan. Ia mengawini budak-budak, anak-anaknya, dan saudaranya serta pemabuk dan tidak pernah Shalat. Kemudian Pasukan “Harrah” itu bergerak ke Makkah untuk memerangi Abdullah bin Zubair.Pasukan Yazid itu mengepung dan menyerang dengan Manjaniq (pelontar).


Peristiwa itu terjadi pada bulan Shafar tahun 64 H. Karena lemparan-lemparan Manjaniq yg mengandung api mengakibatkan penutup Ka'bah terbakar. Atap-atap Ka'bah dan dua tanduk domba yg merupakan tanduk domba kurban Nabi Ibrahim juga ikut terlalap api. Kedua tanduk domba peninggalan Nabi Ibrahim 'Alaihis Salam tersebut saat itu berada di atap Ka'bah.

Allah SWT membinasakan Yazid pada bulan Rabiul Awal tahun itu juga. Kabar kematiannya terdengar saat perang sedang berkecamuk di Makkah.  Abdullah bin Zubair berkata di depan bala tentara Syam yg dikirim Yazid: “Wahai orang-orang Syam sesungguhnya pemimpinmu yg zhalim telah mampus!.”

Seketika itu juga bala tentara Yazid itu mundur kembali ke Syam dengan kehinaan. Setelah kematian Yazid, Abdullah bin Zubair mengangkat dirinya sebagai khalifah.  Sedangkan penduduk Syam mengangkat Mu'awiyah anak Yazid menjadi khalifah. (Muslimmedianews.com)