Sabtu, 10 Januari 2015

Kristenisasi Marak di Car Free Day (bagian 1)


Para pembicara diskusi mingguan Partai Bulan Bintang (PBB) yang membahasa modus Kristenisasi di Jl Raya Pasar Minggu Km 18, Jakarta Selatan, Rabu sore (17/12). Dari kiri ke kanan: KH Masrur Anhar (Ketum Daina), Rateka, Sahar L Hassan, dan Zahir Khan.

Beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia, terutama para netizen, dihebohkan dengan kemunculan video singkat Kristenisasi di area car free day di Jakarta. Bukan hanya di Jakarta, Kristenisasi di CFD juga menjadi fenomena baru di kota-kota  lain sebagai sarana untuk memurtadkan umat Islam.
Rateka, seorang jurnalis di Jakarta, yang berinisiatif melakukan reportase terhadap kegiatan pemurtadan tersebut menceritakan bagaimana ia melakukan peliputan itu. Ia mengaku tidak tahan dengan kelakuan orang-orang Nasrani yang melakukan pemurtadan terselubung itu. 
"Di sepanjang jalan CFD saya melihat ada kelompok-kelompok yang membagi-bagi brosur, kalung salib dan semacamnya," kata Rateka memulai ceritanya dalam diskusi mingguan Partai Bulan Bintang (PBB) di Jl Raya Pasar Minggu  Km 18, Jakarta Selatan, Rabu sore (17/12). 
Suatu pagi, cerita Rateka, sebagai jurnalis spesialis dunia "gadget" dirinya diundang oleh sebuah perusahaan telekomunikasi yang menggelar acara di area CFD. Lalu, dia melihat sebuah kelompok yang meminta kepada panitia kegiatan tersebut untuk dapat tampil di panggung acara itu. Anehnya, panitia memberikan izin. 
Lalu, naiklah rombongan kelompok tersebut yang sebagian besar adalah anak-anak. Mereka berjoget dan menyanyi, sembari mengungkapkan kalimat-kalimat khas kaum Nasrani. 
"Itu sudah mencolok sekali. Saat itu saya gondok sekali," kata Rateka yang mengaku selama sembilan tahun sekolah di sekolahan Katolik ini.  
Usia acara, alumni jurusan perfilman Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini rupanya sudah tak tahan dengan kelakuan kelompok yang membagi-bagikan brosur dan kalung dengan simbol-simbol Nasrani itu. Apalagi keberadaan mereka sangan mencolok, mengenakan baju merah dengan gambar burug merpati di bagian depan. 
"Saya nggak tahan, karena yang memakai kalung itu orang-orang Islam. Ada juga yang berkerudung," ungkapnya. 
Lalu, bersama kawannya, diliputlah aksi Kristenisasi. Dia tanya orang-orang yang telah menerima kalung darei kelompok Nasrani itu, dan ternyata semua Muslim. 
"Banyak orang tahu kalau itu Kristenisasi, tapui mereka mengaku tidak bisa berbuat apa-apa," ungkapnya. 
Menurut Rateka, yang menghebohkan dunia maya adalah karya liputannya di menit ke-14. Dalam video tersebut dengan jelas terekam ada seorang pengemis tua berkerudung berupaya semaksimal mungkin hendak dimurtadkan oleh seorang wanita salah satu pelaku Kristenisasi. 
"Dia tanya soal ada kabar baik tentang Yesus. Maka disitulah saya tidak tahan lagi untuk diam, saya harus negur. Saya cuma sebatas negur," ungkapnya. 
Selain Rateka, diskusi dengan topik "Membongkar Kedok Kristenisasi Melalui Berbagai Modus" itu juga menghadirkan Kristolog dari DDII Zahir Khan.(SI Online)

0 komentar:

Posting Komentar